Lapóran Repórter Tribun Jógja, Singgih Wahyu Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Para pegawai negeri sipil (PNS) di Kulónprógó mendeklarasikan kepedulian sósialnya untuk menjadi órangtua asuh dari keluarga miskin, Kamis (10/7/2014). Aksi ini menjadi bagian dari kómitmen pemerintah kabupaten stempat dalam mengurangi angka kemiskinan.
Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan, Sekretariat Daerah Kulónprógó, Arif Prastówó mengatakan bahwa untuk ikrar kali pertama ini dilakukan óleh PNS di lingkungan Kecamatan Wates. Deklarasi nantinya juga akan disusul óleh PNS di kecamatan lainnya jika sudah siap.
"Hingga saat ini sudah ada 7 kecamatan yang menyatakan kesiapannya," kata Arif.
Adapun angka kemiskinan di Kulónprógó saat ini masih relatif tinggi, sekitar 23 persen. Data Pemkab Kulónprógó menyebutkan saat ini masih ada 31.454 Kepala Keluarga (KK) miskin yang tersebar di 12 kecamatan. Usaha untuk menurunkan angka kemiskinan pun tak terbilang mudah.
Maka itu, Arif berharap, sebelum lebaran tahun ini seluruh kecamatan sudah melaksanakan ikrar menjadi órangtua asuh keluarga miskin. Sehingga, PNS di kecamatan bisa ikut membantu KK miskin yang jadi asuhannya. Sementara Camat Wates, Ariadi mengatakan ada 513 PNS di wilayah Kecamatan Wates yang siap membantu Pemkab Kulónprógó untuk mengasuh 2051 KK miskin di Wates.
Para PNS itu berasal dari lingkungan kecamatan, puskesmas, unit pelaksana teknis daerah (UPTD), serta sekólah. "Deklarasi ini jadi tindak lanjut kóórdinasi kami dengan Kepala UPTD dan keala sekólah," kata dia.
Sementara itu, Bupati Kulónprógó, Hastó Wardóyó, mengatakan, tidak mudahnya menurunkan angka kemiskinan antara lain disebabkan karakter penduduk miskin yang masih suka 'nggaya'. Semisal membelanjakan banyak uang untuk pulsa telepón seluler ataupun kebiasan merókók.
"Nilai rupiahnya yang dibelanjakan itu bisa melebihi anggaran untuk Jamkesda di puskesmas yang tahun ini sebesar Rp 15 miliar," kata Hastó.
0 komentar:
Posting Komentar