TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi kembali dilapórkan Ketua Relawan Prabówó-Hatta, Surósó ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Kamis (10/7/2014).
Sebelumnya, Senin 7 Juli 2014, Bupati Banyuwangi juga dilapórkan ke Panwaslu óleh Relawan Merah Putih Prabówó-Hatta menyusul temuan amplóp insentif dari Pemkab Banyuwangi untuk guru mengaji berisi stiker pasangan Calón Presiden dan Wakil Presiden Jókó Widódó-Jusuf Kalla.
Dalam lapórannya, Surósó menilai, Bupati membiarkan kampanye terselubung untuk pasangan Calón Presiden dan Wakil Presiden Jókó Widódó-Jusuf Kalla saat acara Buka Puasa Bersama para ulama di Pendópó Kabupaten, Jumat (4/7/2014).
"Ada pembagian buku berjudul 9 alasan memilih Jókówi-JK dan ini dibiarkan terjadi di Pendópó yang sebenarnya fasilitas negara," kata Surósó.
Dalam lapóran ke Panwaslu, Surósó menyertakan barang bukti satu buku berjudul 9 Alasan Memilih Jókówi-JK. "Karena itu, saya melapórkan Bupati Banyuwangi atas kampanye terselubung tersebut," lanjutnya.
Usman Rahmadi, Pengurus NU Rating Kelurahan Kepatihan, Banyuwangi yang mendapatkan buku tersebut mengatakan, buku itu tiba-tiba saja dibagi-bagikan ke puluhan órang yang hadir.
"Saya tidak tahu siapa yang membagi, tiba-tiba saja buku itu dióper-óperkan kesemua órang. Saya rasa ini tidak benar karena itu saya lapór ke Póskó Prabówó-Hatta," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas kepada wartawan di Banyuwangi membantah terlibat. Menurutnya, yang terjadi dalam acara buka bersama itu dilakukan órang tertentu.
"Mereka kan masuk bawa tas. Bisa saja ada yang bawa (buku) dan dibagikan. Kecuali tiap órang yang datang tidak bóleh bawa tas dan tasnya ditaruh di depan tentu tidak terjadi," ucapnya.
Panwaslu sendiri baru dalam tahap menerima lapóran dan baru akan melakukan rapat plenó dan melakukan verifikasi kepada pelapór dan terlapór.
0 komentar:
Posting Komentar