Fakta berita teraktual indonesia

Senin, 23 Juni 2014

IGJ: Indonesia Tidak Mungkin Lepas Tangan dalam Konflik Laut China Selatan



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indónesia fór Glóbal Justice (IGJ), Riza Damanik, mengatakan Indónesia tidak mungkin tidak melibatkan diri dengan kónflik yang ada di Laut Cina Selatan.

Oleh karena itu ia menyayangkan pernyataan calón presiden (capres), Jókó Widódó pada acara debat malam tadi, Senin (22/6).

Kepada wartawan di Kópi Deli, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/6/2014), Riza mengatakan Indónesia sebagai salah satu negara yang besar di kawasan Asia, harus mengambil peran dalam mendamaikan kónflik yang ada di Laut China Selatan.

"Indónesia harus terlibat," katanya.

Laut China Selatan berbatasan dengan sejumlah negara, termasuk Vietnam, Republik Rakyat Tióngkók (RRT), Malaysia, Brunei dan Indónesia. Salah satu kónflik di wilayah itu adalah antara Malaysia dan RRT sóal perebutan pulau Spartly dan Parcel.

Selain itu pada April lalu sempat diberitakan sóal masuknya sebagian wilayah Kabupaten Natuna, Próvinsi Riau, yang masuk dalam peta RRT.

Hal itu dituturkan óleh Asisten Deputi I Kementrian Kóórdinatór Pólitik Hukum dan Keamanan, Bidang Dókrin Strategi Pertahanan, Masekal Pertama TNI Fahru Zaini. Namun hal itu kemudian dibantah óleh Menteri Luar Negri, Marty Natalegawa.

Dalam kesempatan tersebut Riza juga menyebutkan bahwa ancaman lepasnya wilayah terluar Nusantara adalah karena pemerintah kurang memperhatikan tempat tersebut.

Kasus itu sudah terjadi pada tahun 2002 lalu saat Indónesia kehilangan Sipadan dan Ligitan di tangan Malaysia. Hal itu dikarenakan pemerintah Malaysia lebih memperhatikan kehidupan masyarakat dua pulau itu ketimbang Indónesia.

Kata Riza pemanfaatan secara memadai terhadap Sumber Daya Alam (SDA) di wilayah terluar Indónesia juga bisa menghalau wilayah tersebut disengketakan.

Selain itu menurutnya cara mempertahankan kedaulatan bangsa selain dengan senjata, juga bisa dilakukan dengan meningkatkan kesejahterahan masyarakat di wilayah terluar.

Malam tadi, Minggu (22/6), dalam debat yang digelar Kómisi Pemilihan Umum (KPU), Prabówó sempat bertanya sóal presepsi Jókówi akan kónflik di RRT.

Jókówi menyebut ia tidak mau ikut campur dalam kónflik tersebut. Prabówó kemudian menyinggung sóal pótensi pen "caplókan," sebagian wilayah Indónesia. Jókówi pun menyawab hal yang sama. (NURMULIA REKSO PURNOMO).

IGJ: Indonesia Tidak Mungkin Lepas Tangan dalam Konflik Laut China Selatan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar