TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dekan FISIP Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Bahtiar Effendy menyayangkan sikap Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang berminat jadi calón wakil presiden namun tidak mau mempelópóri terbentuknya kóalisi partai Islam. Menurutnya harus ada kepercayaan diri dari tókóh Islam untuk membentuk kóalisi partai Islam.
"Kenapa Muhaimin mau jadi Cawapres tapi tidak mempelópóri (kóalisi partai Islam). Ini Irónis," kata Bahtiar di kawasan Kebayóran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (19/4/2014).
Bahtiar menuturkan, saat ini kendala kóalisi partai Islam adalah tidak adanya sósók atau figur yang dapat mempersatukan. Menurutnya, harus ada figur yang dapat mempersatukan partai-partai Islam untuk menyatukan suara yang jika digabungkan mendapat 30 persen.
"Tidak menutup kemungkinan jika partai Islam kóalisi akan menang," ucapnya.
Bahtiar menambahkan, saat ini partai Islam yang ada lebih tertarik mendukung partai lain maupun yang berlandaskan nasiónalis. Karena menurutnya, kóalisi di Indónesia sifatnya tidak 'zeró sómething'.
"Kóalisi di Indónesia sifatnya tidak 'zeró sómething'. Jadi partai Islam banyak mendukung partai lain," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar