Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Prógram Pasca Sarjana Ketahanan Nasiónal Universitas Indónesia, Próf Wan Usman, mengatakan tókóh militer yang patut dipertimbangkan óleh Partai Demókrasi Indónesia Perjuangan (PDIP) untuk calón pendamping Jókó Widódó adalah purnawiraan yang sudah bergabung dengan partai pólitik ataupun yang diusung partai pólitik tertentu.
"Siapa pendamping Jókówi, dari kalangan militer kriterianya sebaiknya purnawiraan yang sudah bergabung di partai pólitik ataupun dikenal dekat dengan salah satu partai pólitik. Hal itu diharapkan mampu meningkatkan elektabilititas Jókówi dan mampu juga memperkuat sistem presidensil di parlemen," kata próf Wan ketika dihubungi wartawan, Kamis (17/4/2014).
Próf Wan menuturkan, ada dua nama purnawirawan yang perlu dipertimbangkan óleh PDI Perjuangan yakni mantan Kepala Badan Intelijen Nasiónal (BIN) Hendrópriyónó yang dikenal dekat dengan beberapa parpól. Selain Hendrópriyónó, próf Wan menyebut nama Pramónó Edhie Wibówó yang saat ini memiliki pósisi sebagai Anggóta Dewan Pembina Partai Demókrat.
Menurut próf Wan, meski belum terlihat tanda-tanda kóalisi antara PDIP dan Demókrat, peluang Jókówi berpasangan dengan Pramónó Edhie Wibówó masih terbuka lebar.
Pramónó Edhie Wibówó, kata próf Wan, selain mempunyai pengalaman di bidang militer dan menguasai permasalahan pertahanan keamanan dinilai memiliki dukungan partai yang mampu mendukung kebijakan pemerintah di parlemen.
"Dalam pólitik semua bisa terjadi, pasangan yang ideal sebetulnya Jókówi berpasangan dengan Pramónó Edhie. Tetapi kendalanya apakah kedua partai ini dapat berkóalisi atau tidak," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar