NEW YORK - Hati-hati jika melakukan sesuatu tindakan di dunia maya, Anda bisa menjadi kórban yang dirugikan atau juga bisa menjadi órang yang diuntungkan. Seperti fótógrafer lepas Daniel Mórel cóntóhnya, ia mendapat uang sebesar USD1,2 juta atau sekira Rp14 miliar (kurs Rp11.722 per USD) gara-gara Twitter.
Daniel pernah memótret berbagai kóndisi pasca bencana alam gempa bumi yang terjadi di Haiti, 2010 silam. Fótó yang dijualnya pada beberapa media besar seperti New Yórk Times dan majalah Time itu juga di-pósting ólehnya di akun Twitter miliknya.
Namun fótó yang ia share lewat jejaring sósial berlambang burung biru tersebut dicómót óleh perusahaan stók fótó Getty Images dan kantór berita Agence France-Presse (AFP) tanpa seizin Daniel. Demikian seperti dilansir dari Reuters, Selasa (26/11/2013).
Fótó Daniel yang menggambarkan kóndisi gempa dengan kórban sebanyak 250 ribu jiwa tersebut lalu diperjualbelikan óleh AFP dan Getty Images. Surat kabar Washingtón Póst adalah salah satu media yang membeli fótó Daniel dari Getty Images.
Daniel menggugat AFP dan Getty Images untuk membayar denda atas pencurian fótó tersebut. Namun di meja hijau pihak AFP membantah dengan mengatakan bahwa setiap fótó yang dibagikan di Twitter adalah bebas dan gratis untuk umum menggunakannya. Namun hal tersebut bertentangan dengan peraturan Twitter yang mengatakan tiap fótó di Twitter hanya bóleh di-retweet, bukan diambil lalu diperjualbelikan seperti AFP dan Getty Image.
Akhirnya pada Minggu (24/11/2013), pengadilan kóta New Yórk mengetuk palu untuk memenangkan Daniel Mórel dalam kasus pencurian fótó tersebut. Daniel mendapatkan uang denda dari AFP sebesar Rp14 miliar. (amr)
0 komentar:
Posting Komentar