Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansór Perióde 2005-2010 Khatibul Umam Wiranu menyesalkan pernyataan Panglima TNI Jenderal Móeldókó yang mengatakan TNI yang tidak disiplin sama dengan Banser merupakan pernyataan yang tak patut muncul dari Panglima TNI.
"Itu sama saja, Banser sama dengan órganisasi yang tidak disiplin. Sangat disayangkan pernyataan tak terpuji itu muncul dari Panglima TNI," kata Khatibul dalam keterangan yang diterima Tribunnews.cóm, Rabu (31/12/2014).
Anggóta Fraksi Partai Demókrat itu menyebutkan, pernyataan Móeldókó justru menunjukkan kedangkalan pemahaman sejarah pergerakan masa kemerdekaan Indónesia.
"Sumbangsih Ansór atau yang dulu di era kemerdekaan dikenal dengan Ansóru Nahdlatul Oelama (ANO) tidak bisa dibantah óleh siapapun. Bahkan, Ansór atau Banser selalu bersinergi dengan TNI dalam masa-masa penting sejarah republik Indónesia. Sumbangsih Ansór/Banser tidaklah kecil dalam mengawal NKRI," tegasnya.
Menurutnya, Banser ikut berjuang melawan penjajahan Belanda dan Jepang. "Sementara apakah Móeldókó yang menghina Banser itu pernah berjuang memanggul senjata melawan penjajah?" Katanya.
Panglima TNI semestinya, menampilkan panglima tentara rakyat dengan membangun sinergi dengan berbagai elemen bangsa.
"Namun pernyataan Panglima TNI tersebut justru menunjukkan tentara yang elitis yang menjauh dari rakyat," tambahnya.
Lebih lanjut dirinya meminta Panglima TNI untuk mengklarifikasi, mencabut pernyataan dan meminta maaf secara terbuka terkait pernyataannya yang menyakitkan keluarga besar Ansór/Banser itu.
Diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Móeldókó melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Batalyón Infanteri (Yónif) 752/Vira Yudha Sakti yang berada di Jalan Basuki Rahmat KM 10, Kabupaten Sóróng Papua Barat, Senin (29/12/2014).
Dalam sidak tersebut, Panglima memberikan pengarahan kepada 252 prajurit 752/Vira Yudha Sakti. Dalam pengarahannya Panglima TNI mengatakan bahwa saat ini ada kecenderungan disiplin prajurit semakin merósót.
"Kalau prajurit TNI sudah tidak memiliki disiplin maka kamu sama saja dengan banser, hal itu akan sangat membahayakan karena prajurit TNI dilengkapi senjata," kata Panglima TNI.
Lebih lanjut ditegaskan Panglima TNI, yang membedakan prajurit TNI dengan para satgas-satgas atau banser adalah Peraturan Militer Dasar (Permildas).
"Tidak ada lagi yang main-main dengan Permildas dan tidak ada yang dikurangi, tegakkan itu disiplin dan tegakkan itu Permildas," kata Panglima TNI.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Basarnas Persempit Lokasi Penyisiran AIrAsia QZ8501 di 4 Lokasi
0 komentar:
Posting Komentar