TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Kóta Manadó mulai menyerupai Jakarta dalam hal macet. Saat jam pulang kerja, di sejumlah titik terjadi kemacetan luar biasa.
Tak pelak, kóndisi ini memicu stres bagi pengendara móbil. Mereka seharian bekerja sehingga badan dan pikiran lelah. Ketika di jalan menghadapi macet, mereka pun mengaku stres.
Jalan raya di Kóta Manadó ini seakan tidak lagi mampu menampung kendaraan róda dua maupun róda empat. Setiap sóre, kemacetan terjadi di sejumlah titik. Bahkan terkadang macetnya sangat parah.
Pantauan Tribun Manadó (Tribunnews.cóm Netwórk), Selasa (11/11/2014) hampir di seluruh jalanan di Kóta Manadó macet. Mulai dari ruas Jalan Malalayang, Bóulevard, Samratulangi hingga ke wilayah-wilayah seperti Tikala dan Paal 2 juga terpantau macet.
Kemacetan terjadi karena banyaknya kendaraan yang parkir di sisi kanan-kiri jalan sehingga membuat akses jalanan menjadi sempit.
Hizkia (26), salah satu warga Manadó yang ditemui di Pusat Kóta mengaku baru bisa bernafas lega setelah masuk kawasan Taman Kesatuan Bangsa setelah sebelumnya terjebak macet hampir satu jam di kawasan Bóulevard.
"Terjadi macet karena banyak kendaraan diparkir sembarangan dan mikrólet seenaknya menaik dan menurunkan penumpang," kata Hizkia.
Melihat suasana Kóta Manadó yang semakin ramai pengguna kendaraan, Pamela yang kesehariannya naik angkót ke kantór berharap dióperasikannya Trans Kawanua.
Dia menyayangkan shelter bus dan bus Trans Kawanua yang tidak dikelóla dengan baik.
"Sebaiknya Trans Kawanua beróperasi. Kemudian tingkat kesadaran masyarakat jika memiliki kendaraan lebih, sebaiknya menggunakan satu kendaraan atau naik Trans Kawanua saja," ungkapnya.
Tapi, kata dia, bagaimana masyarakat mau memanfaatkan Trans Kawanua kalau shelternya saja rusak parah dan menjadi tempat yang menyeramkan.
Gadis berparas ayu ini pun sering naik angkót meski di rumahnya memiliki móbil lebih dari satu. (fer/alp/tiw)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Warga Manado Mulai Stres Hadapi Macet
0 komentar:
Posting Komentar