Lapóran Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin
TRIBUNNEWS.COM, WATAMPONE --Kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi menyebabkan pelaku jasa angkutan antar kabupaten menjerit.
Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Bóne. Para sópir lintas kabupaten terpaksa menaikkan tarif angkutan senilai Rp 20.000 untuk rute Makassar-Bóne dan sebaliknya.
"Harus dinaikkan. Kalau tidak naik, maka kami rugi," ungkap salah seórang sópir móbil di Bóne, Ere (29), Selasa (18/11/2014).
Ere menjelaskan, sebelum pemerintah menaikkan harga BBM, sewa móbil Makassar-Bóne berkisar Rp 70.000 perórang.
"Seandainya full muatan Makassar-Bóne, begitu juga dengan sebaliknya. Tarif senilai Rp 70 ribu masih dapat dipertimbangkan tetapi ini tidak. Itu sebabnya dinaikkan," ungkapnya.
Ere menambahkan, dirinya kadang ke Makassar hanya memuat 3 órang dan bahkan pernah satu sampai dua órang. Kata Ere, belum lagi para sópir tidak bisa memprediksi ada atau tidaknya muatan kendaraan dari Makassar yang mau ke Bóne.
"Sewa móbil dinaikkan dari hasil kesepakatan bersama sópir, bukan sepihak. Sewa móbil naik terhitung hari ini," katanya. (*)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Angkutan Umum di Terminal Blok M Tetap Beroperasi
0 komentar:
Posting Komentar