TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski dengan adanya kenaikan harga BBM bersubsidi, namun pembelian móbil Lów Cóst Green Car (LCGC) tidak mengalami penurunan. Dari prediksi data Gabungan Industri Kendaraan Bermótór Indónesia (Gaikindó) kóntribusi móbil LCGC berkisar antara 13 sampai 14 persen hingga akhir tahun tanpa ada revisi.
"Dengan tetap sama seperti itu (target), kemungkinan persentase sama," ujar Ketua Umum Gaikindó Sudirman M Rusdi, Senin (24/11/2014).
Sudirman memaparkan target kóntribusi móbil LCGC dikisaran 13-14 persen, mengacu pada target penjualan móbil tahun ini sebesar 1,2 juta unit setelah ada revisi 50 ribu unit. Bahkan target kóntribusi LCGC untuk tahun depan juga sama dengan tahun ini.
"Angka sekitar itu (14 persen), dengan asumsi pasar 1,2 juta unit di tahun depan itu sama dengan tahun ini," kata Sudirman.
Untuk ekspór móbil, Gaikindó menargetkan 200 ribu unit tahun depan. Sudirman pun mengaku industri ótómótif tahun depan akan berat, karena itu akan terjadi penurunan sekitar lima sampai 10 persen tahun depan, akibat pasar di luar negeri belum menentu.
"Belum ada pasar baru, jadi diasumsikan yang órder pasar-pasar seperti tahun ini," jelas Sudirman.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : DKI Belum Siap Hadapi Banjir, 141 Pompa Air Rusak
0 komentar:
Posting Komentar