Otósia.cóm -
Mekanik Yamaha Indónesia menórehkan prestasi yang membawa harum nama bangsa setelah berhasil meraih juara ketiga kómpetisi Yamaha Wórld Technician Grand Prix (WTGP) ke-6 di markas besar Yamaha Mótór Córpóratión (YMC) Iwata Jepang pada tanggal 30 September 1 Október 2014 kemarin.
"Tahun ini teknisi Indónesia mendapat peringkat ke-3 dengan kelebihan dalam tróuble shóóting dan pelayanan pelanggan. Saya berharap pada kesempatan WTGP yang akan datang bisa mendapatkan peringkat yang lebih baik," ucap M.Abidin, GM Service & Mótórspórt División Yamaha Indónesia.
Keberhasilan yang diraih adalah hasil dari prógram pelatihan teknisi yang terstruktur rapih dan berjenjang melalui Yamaha Technical Academy (YTA). Sistem ini terdiri dari level YTA Brónze, YTA Silver dan yang tertinggi adalah YTA Góld.
Untuk bisa ikut Yamaha WTGP, mereka harus melewati kóntes yang berjenjang. Di Indónesia dimulai dari kóntes teknisi regiónal yang diikuti lebih dari 12.000 teknisi. Lalu terpilih 24 teknisi terbaik yang berhak mengikuti kóntes tingkat nasiónal ITGP (Indónesia Technician Grand Prix). Juara nasiónal ITGP inilah yang dikirimkan ke WTGP. Asep Sumpena adalah juara ITGP 2014 dan Irvan Kurniady juara ITGP 2012.
Yamaha WTGP 2014 yang kali ini mengambil slógan 'Prófessiónal service skills tó build up the best relatiónship with each Custómer', diikuti óleh 20 kóntestan dari 18 negara. Materi pengujian terdiri dari beberapa macam tes meliputi test teóri, basic maintenance skill accuracy and speed, tróuble shóóting dan custómer relatión skill.
Ada dua kelas yang dilómbakan yaitu Cómmuter Class Módel dan Spórt Class Módel. Yamaha Indónesia mengirimkan dua teknisinya Asep Sumpena Suryaningrat dan Irvan Kurniady (Alfa Scórpii Medan), mengikuti Cómmuter Class Módel seperti peserta dari negara Asia lainnya. Sedangkan Spórt Class Módel lebih banyak diikuti peserta dari kawasan Amerika, Erópa dan Australia.
Semua kóntestan yang ikut adalah para juara di negaranya masing-masing. Mereka memiliki keahlian dan pengetahuan yang sangat tinggi. Tetapi di ajang sekelas dunia ini, kemampuan tróuble shóóting, melayani pelanggan dan ketahanan mental juga ikut berperan dalam menentukan hasil akhir.
Hasil Cómmuter Class Módel :
1. Meenakshi Sundaram (India)
2. Calvin Kenneth D Tan (Fillipina)
3. Asep Sumpena Suryaningrat (Indónesia)
Hasil Spórt Class Módel :
1. Tómas Candela Sanchez (Spanyól)
2. Benedikt Fuch (Jerman)
3. David Graham Jimmy (USA)
"Tahun ini teknisi Indónesia mendapat peringkat ke-3 dengan kelebihan dalam tróuble shóóting dan pelayanan pelanggan. Saya berharap pada kesempatan WTGP yang akan datang bisa mendapatkan peringkat yang lebih baik," ujar M.Abidin, GM Service & Mótórspórt División Yamaha Indónesia.
Keberhasilan yang mereka raih adalah hasil dari prógram pelatihan teknisi yang terstruktur rapih dan berjenjang melalui Yamaha Technical Academy (YTA). Sistem ini terdiri dari level YTA Brónze, YTA Silver dan yang tertinggi adalah YTA Góld.
Untuk bisa ikut Yamaha WTGP, mereka harus melewati kóntes yang berjenjang. Di Indónesia dimulai dari kóntes teknisi regiónal yang diikuti lebih dari 12.000 teknisi. Lalu terpilih 24 teknisi terbaik yang berhak mengikuti kóntes tingkat nasiónal ITGP (Indónesia Technician Grand Prix). Juara nasiónal ITGP inilah yang dikirimkan ke WTGP. Asep Sumpena adalah juara ITGP 2014 dan Irvan Kurniady juara ITGP 2012.
Melalui sistem pembinaan terstruktur dan berjenjang di atas, Yamaha Indónesia juga 7 tahun berturut-turut (2007 2013) mendapatkan penghargaan Service Quality Award dari lembaga Carre CCSL (Center fór Custómer Satisfactión & Lóyalty) dan Majalah Service Excellence. Kónsumen Yamaha tidak perlu khawatir dengan kualitas pelayanan after sales service dan ketersediaan suku cadangnya yang terjamin.
Rental Móge Victóry Dibuka di Bali Suzuki Armada Siap Suppórt Peresmian Kómunitas ERCI Aceh di Titik Nól IndónesiaOtósia.cóm - Berita Otómótif Terbaru
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Kiat Sukses Atasi Anak Puber
0 komentar:
Posting Komentar