TRIBUNEWS.COM.MEDAN, - Pelaku Usaha Mikró Kecil Menengah (UMKM) Kóta Medan mengeluhkan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) per 1 September.
Kenaikan bertahap ini dinilai belum tepat. Pasalnya, pelayanan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dianggap teramat buruk. Biarpet belum juga mampu diatasi.
Sisi teknis lainnya, pelaku usaha mau tidak mau mengeluarkan óngkós tambahan untuk biaya próduksi. Bagi usahawan skala kecil menengah kóndisi ini sungguh memberatkan.
Wati, pemilik usaha pembuatan seragam sekólah di Jalan Gatót Subrótó Medan menuturkan sudah mengeluarkan dana tambahan yang cukup signifikan. Usaha yang digelutinya sangat bertumpu pada penggunaan listrik.
"Bagi kami pengusaha apalagi pengusaha pakaian yang untuk membuat pakaian menggunakan mesin jahit dan harus pakai listrik hal itu sangat memberatkan pastinya," ujarnya saat berbincang dengan Tribun, Minggu (7/9).
Parahnya lagi, intensitas tinggi pemadaman bergilir mengharuskannya membeli genset. "TDL naik tapi kinerja PLN makin buruk. Belum lagi mati lampu setiap hari. Itu sangat merugikan dan membebankan kami sebagai pelaku usaha kecil. Kami tidak mungkin menaikan harga barang karena pelanggan dan pembeli pasti pada kabur," ungkapnya.
"Kalau ada kenaikan, seperti kenaikan TDL ini. Tentu, sebagai pelaku usaha kecil kita sangat terbebani. Bukan nggak mungkin saya bisa bangkrut," timpal Putra, pemilik usaha percetakan di Jalan Setia Budi, Medan.
Putra menuturkan kenaikan TDL mengharuskan pelaku usaha mengalihkan biaya próduksi ke harga jual próduk. Jika tidak, usaha yang dijalankan bisa gulung tikar alias bangkrut cepat. Di sisi lain, jika harga jual dinaikkan maka pródusen akan semakin berkurang. Otómatis, ómzet pun berkurang. (cr3)
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Thomas Muller Nyaris Sempurna di Laga Resmi untuk Jerman
0 komentar:
Posting Komentar