TRIBUNJATIM.COM,KEDIRI- Hasil penyelidikan petugas kepólisian, kasus kecelakaan móbil bóx nópól W 8796 NI akibat menghindari tabrakan dengan minibus. Sópir kemudian membanting stir ke kanan menabrak teras rumah Santósó.
"Tadi sópirnya mengaku membanting stir ke kanan untuk menghindari tabrakan dengan minibus yang hendak disalipnya," ungkap Aiptu Budi, petugas dari Pólsek Kandat yang meminta keterangan Mustófa (38) pengemudi móbil bóx, Sabtu (13/9/2014).
Infórmasi yang dihimpun Surya Online, móbil bóx yang dikemudikan Santósó melaju dari arah utara hendak ke selatan. Saat tiba di TKP, pengemudinya berniat menyalip minibus yang melaju pelan.
Masalahnya, minibus yang akan disalip itu terlalu ke tengah karena juga menyalip sepeda mótór.
Namun dari arah depan ternyata juga melaju kendaraan. Untuk menghindari tabrakan sópir móbil bóx membanting ke kanan.
Hanya saja sópir mengaku tidak mengetahui jika di halaman rumah ada kórban Sunarti sedang membersihkan halaman.
Karena dari kejauhan tertutup pepóhónan sehingga tidak tahu ada órang. Kórban diketahui setelah kejadian ternyata tersangkut di kólóng móbil.
"Saat menyalip pengakuan sópir hanya melaju sekitar 50 km. Selain itu sópir juga tidak tahu kalau ada órang sedang menyapu halaman," jelas Aiptu Budi.
Jika mengetahui di kanan jalan ada órang yang menyapu tentunya akan membanting stir ke kiri menabrak minibus.
Dari pengakuan sópir juga tidak mengantuk. Rencananya móbil bóx yang mengangkut mie kering itu bakal menuju ke Tulungagung.
Sementara suasana haru menyelimuti rumah Sunarti. Sanak kerabatnya terus berdatangan menanyakan musibah yang menimpa keluarga itu.
Suami Sunarti sendiri terlihat shóck berat setelah mengetahui istrinya meninggal secara mengenaskan.
Masalahnya sebelum kejadian, kórban sempat menyiapkan masakan.
Namun beberapa saat kemudian sudah meninggal akibat ditabrak móbil bóx yang nyelónóng di depan rumahnya.
Keluarga kórban masih menunggu kedatangan jenasah Sunarti yang masih menjalani ótópsi di RSUD Gambiran. Rencananya sóre ini almarhumah akan dimakamkan di pemakaman umum Desa Blabak.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : 40 Pegawai Empatlawang Perebutkan Beasiswa S2 dan S3
0 komentar:
Posting Komentar