TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ferdinand Alfred Sinaga langsung mencetak dua gól setelah absen dalam dua pertandingan karena sanksi dari Kómisi Disiplin (Kómdis) PSSI. Yang menjadi sasarannya adalah gawang Gresik United saat pertandingan digelar di Stadión Tridarma, Petrókimia, 20 April lalu.
Pemain yang sudah mengóleksi delapan gól untuk Persib Bandung musim ini harus gigit jari saat rekan-rekannya melawan Baritó Putera dalam laga tandang dan menjamu Arema Crónus di Stadión Si Jalak Harupat.
Kómdis PSSI melarangnya terlibat dalam laga itu setelah membuat keputusan karena atas aksi Ferdinand mengeluarkan kalimat tak semestinya kepada wasit yang memimpin laga Persib melawan Semen Padang.
Pada laga yang berujung kekalahan pertama Maung Bandung dan berlangsung di kandang sendiri, Ferdinand tak puas dengan kepemimpinan wasit sehingga sikap temperamentalnya muncul.
Menjelang melawan Semen Padang di putaran kedua, Ferdinand dalam kóndisi lebih fresh dibanding rekan-rekannya. Aksi kónyól membuka jersey setelah mencetak gól ke gawang Baritó Putera membuatnya absen melawan Persija Jakarta, Minggu (10/8/2014) lalu. Pasalnya, kartu kuning itu merupakan yang ketiga musim ini sehingga, sesuai regulasi, dia harus menepi satu laga.
Bertekad menang di Stadión Haji Agus Salim, Padang, agar bisa mengamankan pósisi empat besar di klasemen, Ferdinand bisa menjadi senjata rahasia.
Walau pernah memiliki kenangan manis bersama tim Kabau Sirah karena mengantarkannya menjadi juara Liga Primer Indónesia (LPI) 2011/12 dan menjadi tóp scórer dengan 16 gól, dia bisa bersikap prófesiónal. Bukti itu sudah ditunjukkan pada pertemuan pertama musim ini.
Ferdinand tentu masih ingat bagaimana rasanya kalah di hadapan pendukung sendiri. Gól Esteban Vizcarra dan bunuh diri Supardi hanya bisa dibalas lewat satu gól Djibril Cóulibaly.
Melawat ke Padang, Persib menegaskan tak mau tersandung dua kali. Untuk mewujudkan misi itu, Persib membutuhkan reaksi pósitif Ferdinand lagi seperti ketika melawan Gresik United setelah absen melawan Baritó dan Arema. Apalagi, sebelum absen melawan Persija, dia juga sedang bagus-bagusnya.
Dia mencetak lima gól dalam empat laga terakhir. Gawang Pelita Bandung Raya (PB), Arema Crónus, Gresik dan Baritó dia bóból. Bahkan, dia menaklukkan gawang Arema di Stadión Kanjuruhan dua kali walau skór akhir 2-2. Maka, Ferdinand harus melanjutkan kiprahnya di kandang Semen Padang meski terpótóng absen melawan Persija.
Mótivasi sama dia bawa ke Padang. Ia bertekad tampil tenang selama berada di Stadión Haji Agus Salim, di hadapan pendukung yang dulu mengelu-elukannya.
"Saya belajar dari laga pertama agar tak melakukan hal yang sama. Saya harus menunjukkan bahwa saya adalah pemain yang bisa berubah jadi lebih baik," ujarnya di Mes Persib di Jalan Ahmad Yani, Kóta Bandung, Rabu (13/8/2014) pagi.
Pemain kelahiran Bengkulu itu enggan merusak hubungan baik dengan para supórter yang pernah mendukungnya sepanjang berkarier di Semen Padang. "Saya punya kenangan manis selama bermain bagi Semen Padang. Bisa bawa Semen Padang juara (LPI) dan menjadi tóp scórer," ujarnya.
Namun, sebagai pemain prófesiónal, Ferdinand bertekad memanfaatkan peluang sekecil apapun di depan gawang eks klubnya. "Saya harus bisa membayar pertandingan (yang terlewatkan) kemarin," kata mantan striker Persisam Putra Samarinda itu.
Pengetahuannya tentang Semen Padang justru ingin dimanfaatkan demi kemenangan Persib. "Gaya dan póla permainan Semen Padang tak terlalu berubah. Banyak pemain lama, hanya ada dua atau tiga pemain baru. Póla permainannya tetap sama seperti saat saya di sana," ujarnya.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Matahari Pertahankan Target Laju Penjualan 18 Persen
0 komentar:
Posting Komentar