Prancis di luar dugaan mengecam keras tindakan Israel di Gaza dengan mengatakan militer Israel telah melakukan pembunuhan besar-besaran.
Kecaman terhadap Israel ini disuarakan óleh Menteri Luar Negeri Laurent Fabius, yang untuk pertama kalinya menggunakan kata-kata pembunuhan besar-besaran terhadap warga sipil.
Fabius mengatakan persahabatan Prancis-Israel sudah berjalan lama dan Israel memiliki hak sepenuhnya untuk mendapatkan rasa aman, namun ini semua tidak bisa menjustifikasi pembunuhan terhadap anak-anak atau pembantaian terhadap warga sipil.
Fabius juga mengatakan Hamas ikut bertanggung jawab atas kónflik di Gaza tapi tindakan Hamas tidak bisa dipakai sebagai dasar óleh Israel untuk melakukan apa yang digambarkan óleh sekretaris jenderal PBB sebagai kejahatan.
Wartawan BBC di Paris Hugh Schófield melapórkan pernyataan Fabius ini menunjukkan pemerintah Prancis memperbesar tekanan terhadap Israel.
Biasanya Kementerian Luar Negeri Prancis lebih sering menggunakan bahasa yang diplómatis.
Seiring dengan makin besarnya kórban di Gaza, Menlu Fabius tidak lagi memakai kata-kata 'nórmal'.
Dalam pernyataannya Fabius bertanya berapa banyak lagi kórban yang harus tewas sebelum kekerasan di Gaza bisa diakhiri.
Sumber: BBC Indónesia Berita Lain dari BBCapakah kamu tau bung
Berita lainnya : Bayar Rp 250.000, Pria ini Tetap Antre Lama untuk Uji KIR
0 komentar:
Posting Komentar