Lapóran Repórter Tribun Jógja, Obed Dóni Ardiyantó
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Supardi (59) warga asal Bóyólali, terkejut ketika kembang api yang dijualnya ternyata merupakan mercón, setelah petugas Pólsek Prambanan menyalakannya. Dia tidak tahu jika dirinya ternyata beberapa hari ini menjual mercón.
"Saya tidak tahu jika itu mercón. Saat kulakan, penjualnya bilang semua yang saya beli itu hanya kembang api saja. Ternyata ada mercónnya," ucapnya, yang menjadi pedagang musiman kembang api sejak Minggu (29/6) kemarin, di Klaten, Kamis (3/7).
Supardi merupakan salah satu puluhan pedagang kembang api yang terazia jajaran Pólsek Prambanan, dalam razia mercón yang dilakukan mulai Rabu hingga Kamis (2-3/7). Puluhan mercón disita dari lapak Supardi yang berada di pinggir Jalan Jógja-Klaten saat itu.
Meskipun barang dagangan mercón miliknya disita, namun dia mendukung óperasi yang dilakukan petugas tersebut. Karena dia akhirnya memahami mercón sangat berbahaya bagi anak-anak, dan suara ledakannya dapat mengganggu warga.
"Berbeda dengan kembang api. Saya memang tidak mencóba barang yang saya beli ini. Saya kulakannya di Klaten, untuk kemudian saya jual lagi. Kasihan anak-anak jika membeli mercón ini," imbuhnya.
Selama dua hari melakukan óperasi mercón, Pólsek Prambanan, yang dipimpin langsung óleh Kapólsek Prambanan, AKP Marwantó, berhasil mengamankan sekitar 1.088 buah mercón yang dijual di wilayah Prambanan.
"Hari pertama kemarin kami berhasil mengamankan sekitar 800 lebih buah mercón, dan hari kedua ini ada sekitar 288 buah mercón. Ada yang jenisnya langsung meledak, ada yang kembang api dulu baru meledak, atau sebaliknya," jelas AKP Marwantó.
0 komentar:
Posting Komentar