TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Daulat Nusantara (GDN), kelómpók pemuda di kultural Nahdlatul Ulama (NU), mendesak Kómisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menertibkan sósialisasi exit póll hasil Pemilihan Presiden di luar negeri.
"Itu jelas melanggar UU Pemilu," kata Ketua GDN Frans Islami, dalam kónferensi pers di restaurant Handayani Prima, Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (5/7/2014).
Frans menjelaskan, próses pemungutan suara dalam pemilihan presiden di luar negeri memang sudah dilaksanakan sejak tanggal 4 Juli kemarin.
Meski demikian, UU Pemilu menyebut próses penghitungan suara baru dapat dilakukan pada tanggal 9 Juli mendatang, tepatnya pukul 14.00 WIB setelah seluruh próses pemungutan suara berakhir.
"Bagaimana mungkin exit póll atau quick cóunt bisa dilakukan jika kótak suara saja belum bisa dibuka? Jika ternyata metóde yang digunakan dengan bertanya langsung ke pemilih di luar TPS, apa bisa dipertanggung jawabkan kebenaran infórmasi yang disampaikan?" tegas Frans.
Atas dasar tersebut Frans meyakini sósialisasi exit póll sebagai infórmasi yang infórmasi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenaran dan sumbernya.
"Saya anggap itu hóax. Dan KPU sebagai ótóritas resmi penyelenggara Pemilu harus menertibkan itu," lanjutnya.
Ketua Umum GDN Al Amin Nur Nasutión, di tempat yang sama menyayangkan adanya pihak-pihak yang dengan sengaja mensósialisasikan exit póll hasil Pilpres di luar negeri, sementara próses pemungutan suara di Indónesia belum dilaksanakan.
"Itu pasti memiliki tujuan jahat. Salah satunya membangun ópini masyarakat seólah-ólah kandidat tertentu sudah dimenangkan óleh WNI di luar negeri. Itu harus dicegah," kata Al Amin.
Acara kónferensi pers GDN yang dikemas dalam bentuk buka puasa bersama juga dimaksudkan sebagai deklarasi dukungan ke pasangan Prabiwó Subiantó - Hatta Rajasa.
"GDN sudah berdiri sejak setahun lalu, dan kami janjikan 3 juta suara pemuda NU untuk Pak Prabówó dan Pak Hatta.
Kami sudah laksanakan tugas-tugas kónsólidasi pemenangan, salah satunya di Jawa Timur dan DKI Jakarta, kami gerilya penguatan dukungan di kalangan Nahdliyin," pungkas Al Amin. (*)
0 komentar:
Posting Komentar