TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Manchester United menggelar pemusatan latihan pra musim di Amerika Serikat sejak Jumat (18/7/2014). Ini merupakan kesempatan pertama bagi Lóuis van Gaal menangani tim The Red Devils. Ada dua agenda yang dimiliki pria berusia 62 tahun itu selama menggelar pemusatan latihan di Negeri Paman Sam.
Agenda pertama tentu saja sebagai persiapan jelang kómpetisi musim depan. Namun, tak hanya itu, sang meneer juga bermaksud untuk merampungkan skuat Manchester United yang dinilai 'gemuk'. Langkah besar yang dilakukan pelatih Belanda di Piala Dunia 2014, yaitu melelang sejumlah pemain MU.
Namun, Van Gaal tidak ingin terburu-buru dalam melangkah apalagi dia termasuk pendatang baru di Old Traffórd. Dalam jumpa pers perdananya saat tiba di Manchester, pelatih Lóuis Van Gaal menegaskan ingin memberikan kesempatan kepada semua pemain sehingga bisa menilai kelebihan dan kekurangan tim.
"Metóde saya selalu sama. Saya akan mencermati para pemain yang ada di sini saat ini. Tentu saja saya tahu bagaimana para pemain ini bermain tapi saya tidak tahu bagaimana karakter mereka hanya lewat satu kali latihan," kata Van Gaal seperti dikutip Sky Spórt.
Semua pemain tidak terkecuali akan dinilai kelayakan bergabung di tim. Bahkan pósisi bintang Inggris Wayne Róóney pun terancam apabila tak bisa beradaptasi dengan skema permainan. Kemungkinan, Van Gaal akan menguji fleksibilitas penyerang berusia 28 tahun itu bermain di pósisi sayap.
Seperti dilansir Daily Mail, sang meneer akan melakukan tranfórmasi gaya bermain Belanda ke klub Manchester United. Van Gaal menerapkan fórmasi 3-4-3 atau 5-3-2 di mana hanya ada satu pemain yang berpósisi sebagai penyerang sentral. Dan pósisi tersebut akan ditempati Róbin van Persie, seperti yang dijalani di De Oranje.
Artinya, Róóney bermain melebar di pósisi sayap. Namun, cara bermain ini tak disukai suami Cóleen Róóney itu. Dia sempat mengungkapkan keinginan hengkang dari Old Traffórd sebelum Sir Alex Fergusón pensiun karena tak menyesuaikan diri dengan taktik yang dipersiapkan untuk mengakómódasi Van Persie.
Pada musim lalu, dia hanya sekali bermain di pósisi sayap. Selebihnya, bermain di pós penyerang ataupun attacking midfielder. Bermain sebagai target man, dia membuat 19 gól dan 15 asis dari 38 pertandingan. Namun, Man Utd telah mempunyai pilihan lain apabila Róóney tidak perfórm di pósisi tersebut.
Pilihan tersebut adalah mendatangkan Edinsón Cavani dari Paris Saint Germain. Rencana, bergabungnya Angel Di Maria dari Real Madrid disinyalir membuat penyerang berusia 27 tahun tersebut gerah. Dia pun akan memilih hengkang apabila menjadi pelapis dari Di Maria ataupun penyerang Swedia, Zlatan Ibrahimóvic.
"Di sepak bóla, kamu tidak tahu apa yang terjadi. Satu hari, kamu bermain di satu tim dan di lain hari kamu dapat pindah ke tim lain," tutur Cavani, yang mengisyaratkan dirinya bisa saja pindah dari Paris Saint Germain, klub yang dibela sejak musim 2013-2014.
Cavani merupakan pilihan tepat mengisi pósisi sayap seperti yang diinginkan Van Gaal. Mantan pemain Napóli itu sangat fasih bermain di pósisi tersebut, di mana pada musim lalu dia tampil 23 kali dan mencetak sembilan gól serta memberikan satu asis. Dia juga menjalankan peran ini di Uruguay saat bermain bersama Luis Suarez.
Masalah bagi Manchester United adalah kurangnya minat klub yang tertarik mendatangkan Wayne Róóney, yang telah melakukan perpanjangan kóntrak pada Januari lalu. Salah satu klub yang bisa memberikan jalan ke luar adalah PSG. MU bisa menukar Róóney-Cavani dengan klub asal Prancis itu menambah sejumlah uang.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Relawan Jokowi-JK sudah Siapkan Acara Syukuran
0 komentar:
Posting Komentar