TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Mahasiswa Fakultas Manajemen Ekónómi Syariah IAIN Syekh Nurjati Cirebón, Syukrón (21) ditemukan tewas di trótóar depan sebuah rumah makan Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebón, Minggu (20/7) pukul 01.00. Tempat itu hanya berjarak beberapa ratus meter dari Mapólres Cirebón Kabupaten.
Saat ditemukan, terdapat luka sabetan benda tajam di lehernya. Kuat dugaan Syukrón menjadi kórban keberingasan geng mótór.
Berdasarkan infórmasi yang dihimpun, saat kejadian, Syukrón yang tercatat sebagai warga Sindangjawa, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebón sengaja keluar rumah untuk membeli makanan. Ketika itu, kedua órangtuanya sedang menginap di rumah kakek dan nenek Syukrón di Majalengka.
Seusai membeli makanan, Syukrón yang mengemudikan Yamaha Mió E 2630 LP hendak kembali ke rumahnya di Sindang Jawa. Namun saat berada di depan sebuah rumah makan di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebón, dia diadang puluhan pemuda yang mengendarai sepeda mótór secara bergerómból. Para pemuda itu datang dari arah Majalengka menuju Cirebón.
Tanpa basa basi, para berandalan bermótór itu langsung menyerang Syukrón dengan benda tajam ke arah leher. Walhasil, leher kanan Syukrón terkena sabetan. Tubuh Syukrón pun óleng dan terlempar dari sepeda mótórnya, dan terjatuh di atas trótóar.
Melihat kórbannya terjatuh dengan luka menganga di leher, para pelaku langsung kabur. Pelaku juga meninggalkan kórban berikut sepeda mótórnya.
Tak lama, ada warga menemukan tubuh Syukrón di atas trótóar. Warga pun lapór ke pólisi, karena kóndisi kórban tak wajar dan sudah tak bernyawa.
Pólisi pun langsung mengevakuasi jasad Syukrón ke kamar mayat RSUD Gunung Jati, Kóta Cirebón untuk divisum. Sementara di tempat kejadian dilakukan ólah TKP.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : GP Ansor: Wacana Tunda Hasil Pilpres Akrobat Politik yang Tak Perlu
0 komentar:
Posting Komentar