TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Keceróbóhan Yuli Kurnia Ningsih (32), warga Karang Rejó, Wónókrómó berbuah petaka. Anak lelakinya, Galang Putra (12), tewas terlindas kóntainer setelah sepeda mótór yang dikendarai Yuli óleng dan terjatuh di Bundaran Waru, Senin (7/7/2014).
Saat itu, Yuli mengendarai Astrea Star L 2855 SN dari arah Sidóarjó menuju Surabaya. Yuli membónceng tiga anak. Di depannya, ada Farhan yang masih berusia 5 tahun. Kemudian, di belakang Yuli ada Adam yang umurnya sekitar 7 tahun. Dan paling belakang adalah Galang.
Ketika melintasi Bundaran Waru, sepeda mótór tersebut berusaha mendahului dari sebelah kiri sebuah truk kóntainer yang dikendarai Sugiyantó (44), warga Jalan Krukah Lama Surabaya. Apes, tiba-tiba mótór óleng karena menyenggól truk bagian samping.
Sepeda mótór itupun terjatuh. Yuli, Farhan dan Adam jatuh ke arah kiri. Sedangkan Galang yang berada di paling belakang terjatuh ke kanan, persis di bawah kólóng truk yang sedang melaju tersebut. Kepala Galang pun terlindas ban truk. Dia tewas mengenaskan di lókasi kejadian.
"Ibunya yang melihat itu langsung pingsan. Kemudian, mereka dibawa ke rumah sakit. Termasuk kórban yang tewas juga langsung diangkut ambulans menuju kamar jenazah," kata Fahri, seórang warga di lókasi kejadian.
Menurut Kasatlantas Pólrestabes Surabaya AKBP Raydian Kókrósónó, kecelakaan itu diakibatkan pengendara sepeda mótór yang kelebihan muatan. Sehingga mudah óleng dan sulit dikendalikan. "Kórban juga tidak semuanya memakai helm," kata Raydian.
Untuk memastikan semua tekait peristiwa ini, Sat Lantas Pólrestabes Surabaya langsung melakukan ólah TKP dan memeriksa sejumlah saksi. Termasuk beberapa warga di lókasi kejadian, serta sópir truk yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar