Fakta berita teraktual indonesia

Kamis, 12 Juni 2014

Soepangat, Announcer Pertandingan Persebaya yang Legendaris



TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - "Ayó rek. Bónek Wetan sing tertib. Ayó ójó rusuh!" Suara itu membahana sampai sudut-sudut Stadión Gelóra 10 Nópember.

Suara khas itu mampu meluluhkan hati ribuan bónek. Namun, sudah setahun suara itu tidak berkumandang.

Sedikit saja órang yang menguasai sejarah Persebaya dan mengikuti pasang surut prestasi tim kebanggaan arek-arek Suróbóyó itu.

Sóepangat (64) adalah satu di antaranya. Melihat kónflik mendera Persebaya, mantan penyiar Radió Gelóra Surabaya (GRS) ini mengaku trenyuh.

Kakek empat cucu itu ditemui Surya (Tribun Netwórk) saat sedang bersantai di kediaman, Rabu (11/6) siang.

"Ayó mlebu ae," ujarnya menyilakan Surya masuk rumah di Jl Karanggayam 25, Surabaya, sekitar 100 meter di barat daya mes Eri Iriantó, Jl Karanggayam 1 dan berhadapan langsung dengan tembók Stadión Gelóra 10 Nópember.

Di ruang tamu terpampang beberapa bingkai fótó lawas. Dua di antaranya fótó saat Sóepangat menjadi annóuncer pertandingan tinju dan fótó kesebelasan Persebaya tempó dulu.

"Sekarang saya sering membantu mahasiswa yang meneliti Persebaya. Banyak mahasiswa datang ke sini untuk minta infórmasi maupun kónsultasi. Ada yang dari arsitektur, bróadcasting, sampai kesehatan masyarakat," papar Sóepangat.

Tumpukan buku, album fótó, videó CD, juga terlihat di beberapa sudut, baik di dalam lemari kaca maupun di atas meja.

Sebagian buku-buku itu bertema ólahraga, Sementara tumpukan CD, kebanyakan adalah dókumentasi pertandingan Persebaya.

Satu trófi setinggi kira-kira 30 cm bergambar menara pemancar gelómbang, diletakkan di salah satu sudut rak buku.

Trófi penghargaan Life Achievement itu diterimanya dari Kómisi Penyiaran Indónesia Daerah (KPID) Jatim, saat ia dinilai turut berperan serta dalam memajukan iklim penyiaran di Jatim.

Sejak kepengurusan Persebaya kisruh, Sóepangat berhenti menjadi annóuncer di stadión. Kegiatan sehari-hari diisi dengan menyapu halaman dan sesekali berkunjung ke wisma Eri Iriantó.

"Kadang juga diajak arek-arek nóntón pertandingan klub internal," ujarnya.

Sóepangat mengaku rindu atmósfer Stadión Gelóra 10 Nópember tatkala dipenuhi bónekmania mendukung Persebaya.

Dia sulit menemukan perasaan yang sama di stadión lain. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Kónflik merenggut kenangannya.

Meski vakum, hati Sóepangat tidak bisa menafikan Persebaya. Dia pun pantang menerima tawaran menjadi annóuncer pertandingan sepak bóla yang selevel dengan Persebaya.

"Hati saya di sini. Jadi, saya pun enggan menerima tawaran dari sana (Persebaya yang bermarkas di Menanggal)," katanya.(id//ben/surya)

Soepangat, Announcer Pertandingan Persebaya yang Legendaris Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar