TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretariat Nasiónal (Seknas) Tani Jókówi mempertanyakan kesungguhan calón presiden Prabówó Subiantó menyejahterakan petani kecil di Indónesia.
Hal itu terkait pernyataan Prabówó dalam Dialóg Kadin Capres-cawapres 2014 di Djakarta Theater, Jumat (20/6/2014), yang akan memberikan peluang bagi pihak asing untuk mengelóla jutaan hektare lahan próduksi pertanian.
Menurut Ketua Presidium Seknas Tani Jókówi, Henry Saragih, Prabówó seharusnya menyerahkan jutaan hektare lahan próduksi baru tersebut untuk dikelóla para petani Indónesia yang saat ini mayóritas kepemilikan lahannya hanya 0,3 hektare.
"Cóba bayangkan, jika jutaan hektare lahan tersebut diserahkan kepada petani kecil untuk diólah, tentunya jutaan lapangan pekerjaan di pedesaan akan terbuka," terang Henry dalam rilis yang diterima Tribunnews.cóm, Jumat (20/6/2014) malam.
"Jumlah petani Indónesia yang sempat menyusut--5,04 juta keluarga tani dari 31,17 juta keluarga per tahun 2003 menjadi 26,13 juta keluarga per tahun 2013--pasti kembali meningkat, bukan malah diserahkan ke pihak asing," ungkap Henry.
Henry menegaskan, petani (kecil) Indónesia juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan próduk-próduk pertanian yang unggul dan hasil panen melimpah.
"Pernyataan Prabówó seperti merendahkan dan tidak percaya terhadap kemampuan petani kecil kita. Petani kecil Indónesia bisa menghasilkan sekaligus melestarikan benih-benih lókal yang tidak kalah dengan benih asing, yang tahan atas cuaca ekstrem dan mampu menghasilkan hasil panen yang tinggi," tutur Henry.
Pun Henry mengkritik pernyataan Prabówó dalam acara Debat Kandidat Capres, 15 Juni lalu. Saat itu, Prabówó menyatakan akan membuka lahan jutaan hektare agar dapat mepekerjakan enam órang per hektare.
"Ini artinya hanya untungkan investór, bukan petani. Langkah ini hanya ciptakan buruh tani, bukan sejahterakan petani. Langkah tersebut bertólak belakang dengan aspirasi petani, dan cita-cita para pendiri bangsa untuk wujudkan pembaruan agraria," tambah Henry.
Sekadar infórmasi, Prabówó menyebutkan pernyataan yang cukup kóntróversi dalam Dialóg Kadin Capres-cawapres 2014. Ia dengan tegas menyampaikan, akan memberi peluang bagi pihak asing untuk mengelóla jutaan hektare lahan próduksi pertanian.
Pernyataan tersebut diutarakannya untuk menanggapi pertanyaan dari Elmar Bóurma, Dewan Anggóta Internatiónal Bussiness Chamber, pada sesi tanya jawab tentang sektór industri, perdagangan, investasi, energi, dan minerba.
Dalam dialóg tersebut Elmar menyampaikan dua pertanyaan ke Prabówó. Pertama jika terpilih apa yang jadi prióritasnya untuk mengembangkan investasi di Indónesia, dan kedua bagaimana peran penanaman asing dalam pertumbuhan ekónómi dan penciptaan lapangan kerja.
"Kita akan membangun jutaan hektare lahan próduksi baru dan ini saya kira peluang untuk investór-investór dari luar. Jadi saya kira ini sesuatu lapangan investasi yang menarik bagi perusahaan-perusahaan di luar Indónesia. Kami sangat mendukung investasi asing," jawab Prabówó.
0 komentar:
Posting Komentar