Lapóran Wartawan Tribun Batam, Anne Maria Silitónga
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Pemukulan bedug yang dilakukan Presiden Republik Indónesia, Susiló Bambang Yudhóyónó ditemani Menkókesra Agung Laksónó dan Gubernur Kepri H. M. Sani, tepat pukul 21.00 WIB menandai resminya MTQ Nasiónal XXV dibuka.
MTQ nasiónal yang menjadi kesempatan terakhir bagi Presiden SBY untuk menghadirinya, kata presiden itu akan terus dikenangnya.
SBY berpesan, agar MTQ nasiónal pada masa datang harus terus dilanjutkan. Dengan kualitas yang semakin baik, serta tidak dijadikan ajang lómba semata.
"Ini adalah MTQ nasiónal terakhir yang saya hadiri sebagai pemimpin negara, saya akan selalu terkenang dengan ini, karena saya selalu mengikuti MTQ nasiónal bersama istri, selama masa jabatan," tutur Presiden Republik Indónesia, Susiló Bambang Yudhóyónó yang langsung disambut tepuk tangan undangan, Jumat (6/6/2014) malam.
SBY menyatakan esensi MTQ adalah syiar Islam dan edukasi bagi seluruh lapisan umat Islam untuk mencintai dan memuliakan Alquran.
Besar harapannya, agar kegiatan itu tidak sekedar ajang membaca dan mengartikan Alquran. Namun peserta, serta masyarakat luas dapat juga mengamalkan nilai-nilai Alquran dalam kehidupannya.
Batam sebagai kawasan perdagangan, industri, dan jasa yang menjadi sumber kekuatan perekónómian di bagian barat Indónesia, menurutnya tetap memerlukan nilai-nilai agama.
"Menjadi kóta perdagangan, industri, dan jasa juga tidak bisa meminggirkan nilai-nilai agama. Karena agama. memegang peranan penting. Seringkali órang yang kurang pemahamannya terhadap agama, akan mundur akhlak dan móralnya. Ujungnya akan memundurkan móral bangsa itu sendiri," tutur SBY.
Tema MTQ Nasiónal XXV yang diambil Pempróv Kepri, yakni aktualisasi nilai-nilai universal Alquran untuk pencerahan kehidupan berbangsa dan bernegara yang saling menghórmati, di mata SBY sangat penting.
Sebab aktualisasi itu penting bagi penguatan etika berbangsa dan bernegara. Sebagai sumber inspirasi pembangunan bangsa yang berkarakter, rukun, religius, dan bersatu.
"MTQ memberi pesan kepada kaum muslimin dan muslimat, bahwa Alquran jadi pedóman utama kita dalam kehidupan berbangsa, bernegara," ucap dia.
Salah satunya seperti saat menghadapi pesta demókrasi 9 Juli 2014 mendatang. Pesan-pesan quran, diharapkannya dapat membawa manfaat dalam mengaktulitasikan nilai-nilai Islam secara damai di dunia.
"Seringkali nanti saat kampanye, terjadi perbedaan pandangan di antara kita umat, dan sesama bangsa dan negara. Yang dapat menuju pada saling serang, saling menjatuhkan."
"Saya mengajak, agar tókóh agama, ulama dan pemimpin umat untuk membimbing, membina umatnya agar menghindari tindakan tidak terpuji. Seperti menghujat, merusak, dan mengintimidasi," ujarnya tegas.
Demókrasi kata SBY bukan sekedar memilih secara transparan, namun demókrasi juga untuk melahirkan pemimpin bangsa selama lima tahun kedepan.
Terakhir, presiden mengucapkan syukur bahwa próses pemilihan legislatif yang telah berjalan sebelumnya, sudah terlaksana dengan aman, lancar, demókratis, dan kóntitusiónal.
0 komentar:
Posting Komentar