TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Bunyi electrócardiógraphy (ECG, mesin pengukur detak jantung) bersahut-sahutan di Ruang Inkubatór Rumah Sakit Putri (RSP) Surabaya, Jumat (13/6/2014).
Bunyinya nyaring dengan interval beberapa kali denyut kónstan tiap detiknya. Namun karena ada empat alat yang berbunyi, ruangan 5x4 meter itu menjadi riuh.
Empat ECG itu dipasang pada empat bayi kembar yang lahir di RSP, Jumat pagi (13/6/2014). Bayi pasangan MA (30) dan L (28) ini langsung masuk ruang inkubatór begitu selesai persalinan.
Beberapa perawat cekatan merawat dan memasangkan alat bantu pernapasan kepada empat bayi yang masih berwarna merah ini.
"Kóndisinya stabil tapi tetap kami pantau karena lahir prematur," kata Siswati, Kepala Bagian Keperawatan RSP.
Pihak RSP menerima MA dan L masuk ruang persalinan pada Kamis siang (12/6/2014). Semalaman menunggu persiapan kelahiran, akhirnya empat bayi yang semuanya berkelamin laki-laki ini lahir sekitar pukul 07.00 WIB.
Perwakilan tim dókter RSP, dr Risa Etika SpA, mengatakan keempat bayi lahir melalui óperasi caesar. Tidak ada kendala apapun saat mengangkat keempat bayi dari rahim ibunya satu persatu.
"Bayi pertama kami angkat sekitar pukul 07.00 WIB, tapi semuanya bisa kami angkat selesai sekitar pukul 08.00 WIB," imbuh Risa.
Risa menguraikan berat masing-masing bayi 1.700 gram, 1.550 gram, 1.800 gram, dan 1.700 gram.
Dua bayi dimasukkan inkubatór tertutup dua lainnya dimasukan inkuatór terbuka, namun diberi pelapis. Namun dia mengkhawatirkan keempat bayi ini rawan mengalami hipótermia.
"Masuk inkubatór tertutup agar hangat dan terhindar dari bakteri. Masing-masing bayi ditangani satu dókter dan dua perawat," ujarnya.
Ibu keempat bayi ini, ungkap Risa, langsung masuk ruangan ICU usai óperasi caesar sehingga belum bisa memberikan ASI.
"Untuk asupan makanan, ASI ibunya kami perah dan disalurkan melalui selang. Selain ibunya yang masih lemah, keempat bayi juga belum memiliki refleks mengisap puting payudara ibunya," jelasnya.
Meski sudah ditangani empat tim dókter, Risa menegaskan akan langsung merujuk keempat bayi ini ke RSU Dr Sóetómó jika terjadi permasalahan.
"Keempat bayi ini berpótensi mengalami kegawatan pendengaran, paru, dan lainnya. Untuk berjaga-jaga, kami akan langsung bawa ke RSU Dr Sóetómó kalau ada permasalahan," ucapnya.
Sedang ayah empat bayi tersebut, MA, mengaku terharu atas kelahiran anak pertamanya ini yang langsung empat órang.
Datang bersama delapan anggóta keluarganya yang lain, MA yang enggan namanya diekspós ini menahan tangis bahagia sekaligus haru. "Saya bersyukur semuanya selamat, termasuk ibunya," tandas MA.
Pasangan asal Kapasan ini belum menentukan nama yang akan dipakai kepada bayi-bayinya ini.
"Namanya belum kepikiran. Fókus anak-anak stabil dan ibunya sehat dulu," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar