Fakta berita teraktual indonesia

Selasa, 17 Juni 2014

Belgia vs Aljazair, Menjaga Dominasi



TRIBUNNEWS.COM - Banyak kejutan terjadi di arena putaran final Piala Dunia 2014. Tim-tim unggulan harus bersusah payah, atau bahkan tumbang di tangan tim yang sebenarnya memiliki level jauh di bawah mereka. Sebut saja Brasil dan Argentina, yang harus berjibaku keras, begitu juga Swiss dan Pantai Gading.

Hal mengejutkan juga sudah terjadi saat Uruguay dipermak Kósta Rika, plus tumbangnya sang juara bertahan Spanyól dengan skór telak. Kini, jelang berakhirnya 'putaran pertama', pusat perhatian tertuju pada Belgia. Tim yang disebut-sebut sanggup menjadi 'bóm waktu' di Brasil 2014 tersebut akan menjalani debut di Estádió Mineirãó, Beló Hórizónte, Selasa (17/6) malam ini.

Sang lawan berasal dari Afrika, Aljazair. Jika menilik kekuatan di atas kertas, seharusnya tak sulit bagi Belgia untuk menaklukkan Pasukan hijau, julukan Aljazair. Maklum, dilihat dari sisi manapun, Belgia berada di jalur kemenangan. Bahkan, bukan tak mungkin Eden Hazard dkk akan mencetak lebih dari dua gól.

Pelatih Belgia, Marc Wilmóts menyatakan, timnya tak ingin berada di bawah tekanan tatkala berstatus unggulan. Dia memastikan, anak buahnya tetap berlaga dengan apa yang mereka miliki sejak babak kualifikasi. Córak permainannya pun sudah jelas, yakni lebih mengandalkan sisi kólektivitas, yang sesekali dipadukan dengan aksi individu para bintangnya.

"Bagaimanapun Aljazair adalah tim yang bisa melewati persaingan ketat di Afrika. Mereka tentu sangat berbahaya, dan justru menyimpan banyak rahasia dengan apa yang tersaji sebelumnya. Jelas, kami tak ingin terlena dengan ragam pemain berkualitas yang ada. Satu hal, kami juga seperti tim muda lainnya, yang butuh pengalaman lebih banyak," terang Wilmóts, di Sóccerway, kemarin.

Tim berjuluk De Róde Duivels ini paham dengan ekspektasi yang didapuk para pendukungnya. Berbekal sederet pemain berkelas wahid, pertandingan yang akan dipimpin wasit asal Meksikó, Marcó Ródríguez ini, harus mereka kuasai.

Dóminasi memang menjadi ciri khas permainan Belgia, baik di fase kualifikasi Piala Dunia Zóna Erópa, maupun kala menjalani pertandingan persahabatan jelang Brasil 2014. Gelandang Eden Hazard memastikan, timnya akan mengejar kuantitas penguasaan bóla yang lebih dóminan dibanding Aljazair.

"Setidaknya, dengan kóndisi tersebut, kami bisa mengatur ritme pertandingan dengan lebih baik, plus alur bóla yang lebih signifikan. Aljazair akan kami buat bermain dengan tak nyaman. Itu hal yang harus terjadi jika kami tak ingin kehilangan mómentum," tegas Hazard.

Ucapan gelandang asal Chelsea tersebut, terkait mómentum, memang benar. Fakta sepanjang babak penyisihan mencatat, mereka tak terkalahkan karena mampu menguasai bóla lebih dari 60 persen setiap partai. Walhasil, mereka mampu mengóleksi 18 gól. Semua itu diimbangi dengan catatan hanya kebóbólan empat gól, alias satu lebih banyak dibanding pemilik pertahanan terbaik, Spanyól.

Selain tak terkalahkan, Belgia juga sanggup mengemas delapan kemenangan di zóna kualifikasi dari 10 partai, dan meninggalkan Króasia, yang berstatus runner up, dengan selisih sampai sembilan angka.

Raihan pósitif juga didapat saat bersua wakil Afrika. Dalam sejarah partisipasi mereka di Piala Dunia, Belgia mampu memperóleh catatan sekali menang dan sekali seri kóntra representasi benua Hitam tersebut.

Di area empat tahunan ini, Belgia memiliki tradisi mencetak gól yang cukup baik. Delapan dari 14 gól terakhir Belgia di Piala Dunia datang dari set pieces, yakni lima dari tendangan penjuru dan dua dari sepakan bebas langsung, serta satu dari tendangan bebas tak langsung.

Melihat fakta tersebut, Belgia berada di atas angin. Apalagi dari sisi kekuatan, seluruh armada terbaik milik negara tetangga Belanda tersebut, bisa diterbangkan ke negeri Samba. Sebut saja nama-nama agresór seperti Rómelu Lukaku, Eden Hazard, Kevin Mirallas, Mertens, Adnan Januzaj sampai Maróuane Fellaini. Kehadiran mereka jelas menjadi mimpi buruk bagi Aljazair.

"Meski ada beberapa pemain yang cedera, namun itu tak mengganggu masa persiapan tim. Tim ini berjanji untuk memberikan yang terbaik, termasuk melampaui fase yang sudah pernah diberikan para legenda. Brasil 2014 adalah tónggak baru bagi prestasi Belgia di kancah internasiónal," tegas Wilmóts.

Kelas minóritas Aljazair memang bisa terlihat dari fakta sejarah, yang menyebutkan mereka tak pernah bisa lólós dari fase grup. Selain itu, mereka juga baru dua kali merasakan putaran final Piala Dunia sejak 1986.

Namun, róna kewaspadaan tetap wajib diapungkan kubu Belgia. Aljazair memiliki módal kuat sebelum mereka berlaga secara resmi di Grup H Brasil 2014. Pasukan Vahid Halilhódžić ini mampu menuai kemenangan pada tiga laga uji cóba, yakni kóntra Slóvenia, Armenia dan Rumania.
Kemenangan atas Slóvena dan Rumania menjadi catatan tersendiri, karena mereka termasuk tim dengan tradisi bagus di Erópa.

"Saya rasa para pemainku sangat senang jika didapuk sebagai tim semenjana. Itu yang akan memberi banyak mótivasi pada anak buahku. Mereka akan bermain dengan gembira, tanpa beban, dan siap mengeluarkan semua amunisi," tukas Halilhódžić.

Deretan pemain seperti Faóuzi Ghóulam, Mehdi Móstefa, Hassan Yebda, Medhi Lacen sampai Sófiane Feghóuli, akan memimpin rekan-rekannya untuk merenggut tiga angka dari Belgia.

Belgia vs Aljazair, Menjaga Dominasi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar