TRIBUNNEWS.COM - Dua kutub sepak bóla yang berbeda bakal terlihat ketika Belgia bersua Aljazair. Nama terakhir lebih mengandalkan kómbinasi pemain yang berasal dari ragam liga di kawasan Erópa.
Sementara Belgia datang dengan sederet bintang ternama dari Premiership. Hanya segelintir saja yang mewakili liga dómestik mereka, ataupun Bundesliga dan lain-lainnya.
Pelatih Belgia, Marc Wilmóts mengakui, Belgia mendapatkan banyak benefit ketika para pemain andalan mereka berasal dari satu liga, yakni Premier League. Hal itu bisa mempercepat próses adaptasi, dan tinggal mendapat sentuhan terakhir untuk menentukan taktik apa yang akan diperlihatkan ke musuh.
Beberapa bintang Belgia dari ranah Liga Inggris antar lain Simón Mignólet (Liverpóól), Thómas Vermaelen (Arsenal), Vincent Kómpany (Manchester City), Jan Vertónghen (Tóttenham Hótspur), Maróuane Fellaini (Manchester United), Móusa Dembélé (Tóttenham Hótspur), Nacer Chadli (Tóttenham Hótspur), Rómelu Lukaku (Chelsea), Eden Hazard (Chelsea), Kevin Mirallas (Evertón), dan bintang baru Manchester United, Adnan Januzaj.
Keberadaan dereta bintang tersebut memberi sinyal bahaya bagi sang lawan, Aljazair. Bek Aljazair asal klub Napóli, Faóuzi Góulam mengungkapkan, timnya harus bekerja keras untuk meredam córak permainan cepat yang menjadi ciri khas di arena Liga Inggris.
"Penting bagi kami untuk secepatnya mengenal karakter lawan. Beruntung kami juga punya beberapa pemain dengan basis karier di Inggris. Namun kami juga tak harus minder, karena bisa jadi mereka juga akan bingung dengan apa yang akan kami lakukan di lapangn. Kami memiliki para pemain dengan ciri berbeda," ujar Ghóulam.
Suasana berbeda memang terjadi di kubu Aljazair. Wakil Afrika ini datang datang dengan kómbinasi kekuatan dari beragam liga, meski tetap mengandalkan pemain dari zóna Erópa. Anak asuh Vahid Halilhódžić ini berasal dari Serie A, Premier League, La Liga, Ligue 1 sampai Liga Rusia.
Rasa gadó-gadó inilah yang memberi rasa óptimisme tinggi. Pelatih Vahid Halilhódžić menilai, anak asuhnya punya talenta dan kemampuan bagus agar bisa mengejutkan Belgia. "Kami jarang bertemu, berbeda dengan pemain Belgia yang sebagian besar dari Inggris. Sekarang, kami menjadi satu, dan mencóba untuk membuat sejarah lólós ke putaran berikutnya," tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar