Lapóran Thómm Limahekin, Wartatawan Bintannews.cóm
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Tenaga Kerja Indónesia (TKI) bermasalah asal Flóres dan Aceh buangan dari Malaysia terlibat perkelahian di tempat penampungan Transitó kóta Tanjungpinang Kepulauan Riau, Senin (26/5/2014) sóre. Perkelahian itu dipicu óleh salah paham akibat sandal milik seórang TKI asal Aceh dipakai seórang TKI asal Flóres.
Taufik, salah seórang TKI Bermasalah di tempat penampungan tersebut mengakui bahwa perkelahian itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Menurutnya, sekitar 16 órang TKI asal Flóres harus berhadapan dengan sekitar 150 TKI asal Aceh dalam aksi adu fisik sóre itu.
"Awal masalahnya adalah TKI asal Flóres memakai sandal milik TKI asal Aceh. Setelah diketahui, TKI asal Aceh itu mengira TKI asal Flóres itu mencuri sandal miliknya. Keduanya pun berkelahi dan merambat sampai ke perkelahian antarsuku Flóres dan Aceh," ungkap Taufik ketika dimintai keterangan di tempat penampungan Transitó Batu 8 Kóta Tanjungpinang, Senin malam.
Demi menghindari perkelahian lanjutan, seluruh TKI asal Flóres dikeluar dari tempat penampungan dan diantar terlebih dahulu ke pelabuhan Sri Bayintan Kijang, sekitar pukul 17.45 WIB. Mereka lalu dipulangkan ke kampung halamannya melalui Jakarta dengan menumpang kapal Pelni.
Selang beberapa saat, Surjadi Kepala Dinas Sósial (Dinsós) Kóta Tanjungpinang dan Iriantó Kepala Kantór Satpól PP Kóta Tanjungpinang tiba di tempat penampungan. Keduanya lalu menasihati para TKI yang hadir untuk menjaga keamanan dan membina kerukunan.
"Di sini negara kita sendiri. Kita ini bersaudara. Jadi mari kita bersama menjaga kerukunan di antara kita sebelum dipulangkan," ujar Surjadi kepada para TKI yang hadir.
"Sebelumnya ribuan TKI sudah datang dan ditampung di sini. Semuanya baik-baik saja. Fasilitas di sini pun saya kira tidak mengecewakan," timpal Iriantó.
Setelah pengarahan tersebut, ratusan TKI asal Aceh dan TKI asal daerah lain diantar ke pelabuhan Sri Bayintan Kijang. Mereka dikawal ketat óleh 1 pletón anggóta Pólres Tanjungpinang. Pengawalan tersebut dimaksudkan untuk meredam perkelahian lanjutan di pelabuhan, sebelum kedua belah pihak naik ke kapal dan dipulangkan ke tempat asal mereka masing-masing. (tóm)
0 komentar:
Posting Komentar