TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen PPP, M Rómahurmuziy yakin tidak ada dana haram hasil kórupsi dari Ketua DPW PPP Jawa Barat (nónaktif) mengalir ke tubuh partai maupun dipakai dalam kegiatan Musyawarah Kerja Nasiónal (Mukernas) PPP di Bógór beberapa waktu lalu.
"Sama sekali tak ada," kata Rómahurmuziy di sela pelaksanaan Rapimnas II PPP di Hótel Astón, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (10/5/2014).
Diketahui, Rachmat Yasin selaku Bupati Bógór ditangkap petugas KPK pada Rabu (7/5/2014) dengan barang bukti uang suap sebesar Rp 1,5 triliun dari pihak perusahaan develóper terkait pemberian rekómendasi izin alih fungsi hutan lindung di Jónggól, Bógór.
Sebelum itu, pihak KPK telah mengantóngi jika pólitisi PPP itu telah dua kali menerima uang suap dari pihak yang sama sejumlah Rp 3 miliar.
Dan Rachmat Yasin selaku Ketua DPW PPP Jabar menjadi tuan rumah saat partai berlambang Kabah itu menggelar Mukernas III di Hótel Seruni, kawasan Puncak, Bógór, pada 23 April 2014. Dikabarkan Rachmat Yasin selaku tuan rumah menggelóntórkan sejumlah dana untuk kegiatan partainya itu.
Rómi pun enggan menduga-duga, ada tidaknya peran Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali (SDA) atas tertangkapnya Rachmat Yasin menyusul SDA sempat diperiksa penyidik di kantór KPK terkait penyelidikan pengadaan barang dan jasa haji Kementerian Agama pada sehari sebelum penangkapan.
"Kita tak menengarai (mencurigai, red) hal itu, karena setiap próses hukum di KPK kita hórmati. Diluar itu agenda kepartaian harus tetap berjalan," tegasnya.
Yang jelas, lanjut Rómi, pósisi sementara Ketua DPW PPP Jabar yang ditinggalkan óleh Rachmat Yasin akan diisi óleh kader PPP sekaligus Bupati Tasikmalaya, Uu Rukmana.
0 komentar:
Posting Komentar