Fakta berita teraktual indonesia

Kamis, 08 Mei 2014

Sejarah Singkat Foto ‘Selfie’



Fenómena fótó 'selfie' kini ada dimana-mana, dan banyak dicemóóh sebagai simból narsisme. Namun baru-baru ini, para kritikus seni mencóba berpikir ulang dan menempatkan tren baru ini dalam kónteks sejarah seni.

Fótó 'selfie' telah menjadi hal mutlak dalam era yang disebut sebagai narsisme ini, dan tampaknya semua órang melakukannya, bahkan Presiden Barack Obama dan Perdana Menteri David Camerón melakukannya pada saat pemakaman Nelsón Mandela.

Tapi apakah fótó 'selfie' sebuah seni? Menurut para kritikus seni, jawabannya adalah 'ya'. Banyak karya seni bergambar pótret diri yang terkenal, dibuat óleh pelukis legendaris seperti Rembrandt dan Van Gógh, namun kritikus seni, Jerry Saltz, menghubungkan fenómena 'selfie' ini dengan aliran seni yang baru.

"Ini seperti karya seni. Ada intensitas tertentu dan kesadaran bahwa kini masyarakat adalah fótógrafer kehidupan módern," jelasnya.

Jerry meyakini bahwa fenómena fótó 'selfie' telah muncul sebagai jenis baru dari genre pótret, dan punya pengaruh jangka panjang yang cukup besar.

"Genre adalah isu besar. Saat benar-benar terjadi, maka fenómena itu cenderung bertahan, tak akan pernah hilang," ungkapnya.

Jerry menambahkan, walau sekitar 99% dari fótó 'selfie' membósankan - órang dengan póse bibir manyun atau mengangkat jari dengan kóde metal - mereka terlihat berbeda dari pótret diri lain yang ada sebelumnya.

Fótó 'selfie' memuat adegan sang fótógrafer yang sedang memegang kamera dengan satu tangan, yang artinya satu lengan lainnya tersembunyi. Ada kedalaman ilusi dalam gambar tersebut, pótret hidung menjadi tidak própórsiónal, dan ada kurva dalam lensa yang mungkin disadari atau tak disadari.

Meski demikian, kemunculan fenómena fótó 'selfie' bukannya tanpa sebab. Pada tahun 1935, seniman Belanda M.C Escher sempat membuat pótret dirinya yang diberi judul 'Tangan dengan bóla refleksi'. Karya ini sangat serupa dengan fótó 'selfie', memuat ciri-ciri yang sama dengan fótó 'selfie' masa kini.

Sejarawan seni, James Hall, merunut perkembangan pótret dari jaman pertengahan atau 'middle ages'. Kala itu, fenómena fótó 'selfie' baru muncul.

James menggambarkan kegilaan akan cermin pada jaman medieval-dimana banyak órang teróbsesi akan segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu dan simból cermin- adalah faktór yang berkóntribusi pada kemunculan gambar pótret yang luar biasa pada abad ke-12 dan setelahnya. James secara spesifik merujuk pada karya Jan van Eyck di abad ke-15 yang berjudul 'Pótret Arnólfini'.

Kini, fótó 'selfie' juga memainkan peran sebagai pemantau detil kehidupan, termasuk siklus berita. Jerry mengungkap, ketika ia menyaksikan kehancuran Wall Trade Center (WTC) pada 11 September, ia sempat mengambil fótó saat menara WTC yang kedua ambruk, tapi saat itu ia tak berpikir untuk melakukan fótó 'selfie'. Tapi tentu saja, jika itu terjadi sekarang, segalanya akan berubah.

"Di halaman depan New Yórk Póst beberapa minggu lalu, ada gambar seórang perempuan yang mengambil fótó 'selfie' dengan latar aksi bunuh diri. Saya juga melihat beberapa fótó 'selfie' dari órang-órang yang mengikuti tur ke kamar gas di Auschwitz," ujar Jerry.

Kritikus New Yórk mengatakan, aliran fótó 'selfie' ini tak diterima secara luas óleh para kuratór, yang melihat fenómena ini sebagai sesuatu yang 'bukan level mereka'.

"Fenómena ini dibuat óleh seseórang dan dihargai óleh seseórang lainnya, yang pastinya bukan kuratór, dan hanya seniman paling berbakat yang saya tahu mulai menaruh perhatian pada fenómena ini. Perubahan fótógrafi saat ini sungguh fenómenal dan itu semua berawal dari telepón selular anda," tutur kritikus ini.

Fótó 'selfie' lebih menyerupai penghargaan terhadap sesuatu yang datang dengan segera, dan pada titik tertentu meninggalkan kesan melankólis yang ada pada fótógrafi.

"Orang-órang seperti Susan Sóntag dan Róland Barthes selalu menulis bahwa fótógrafi adalah tentang kematian. Saya pikir fóró-fótó jaman sekarang benar-benar bertema kekinian-sangat berkiblat waktu sekarang-sekarang terjadi pada anda, pada saya, dimana saja, dan pada siapa saja-semuanya pada saat bersamaan," imbuh Jerry.

Sejarah Singkat Foto ‘Selfie’ Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar