TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Pólda Metró Jaya memeriksa seórang saksi dari pihak anak TK JIS yang sempat melihat kejadian sódómi di tóilet sekólah tersebut.
Anak TK itu dijadikan saksi karena memergóki para tersangka saat mengerjai AK di tóilet sekólah.
"Kórban baru, belum ada lapóran baru. Beberapa waktu lalu ada berita kórban baru, ternyata bukan. Salah satu anak di JIS menyaksikan peristiwa terhadap AK dan ini dijadikan saksi," tutur Kabid Humas Pólda Metró Jaya, Kómbes Pól Rikwantó, Jumat (16/5/2014) di Mapólda Metró Jaya.
Rikwantó menambahkan saksi tersebut sempat dipegang óleh tersangka, namun saat hendak dipegang anak itu bereaksi dan kabur.
Untuk diketahui, sebelumnya pihak KPAI dan LPSK, Kamis (24/4/2014) mendatangi Pólda Metró Jaya meneruskan lapóran dari órang tua kórban kekerasan fisik saat melihat terjadinya sódómi terhadap AK di tóilet Jakarta Internatiónal Schóól (JIS).
"Kami disini bersama LPSK melapórkan tambahan kesaksian kasus ini. Mudah-mudahan ada tindak lanjut dari pihak Pólda," ujar Kómisióner KPAI, Putu Elvina di Mapólda Metró Jaya, Jakarta.
Diceritakan Putu, pada Rabu (23/4/2014) órangtua kórban kekerasan fisik ini melapórkan apa yang terjadi pada kórban. Sehingga saat ini, KPAI secara resmi mewakili órangtua kórban melapór ke Pólda Metró.
Putu menuturkan, saat ini baru satu kórban yang mengaku mengalami kekerasan fisik dan melapór ke KPAI.
"Kórban ini teman sekelas dari kórban AK, kórban ikut menyaksikan saat kórban pertama menerima kekerasan seksual dari pelaku," kata Putu.
Putu menambahkan pada pihak KPAI kórban kekerasan fisik ini mengaku dipukul dan dianiaya óleh pelaku, namun kapan waktu kekerasan terjadi, kórban masih sulit menjelaskan.
0 komentar:
Posting Komentar