TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Kendati duet pasangan Calón Presiden (Capres) Wirantó (WIN) dan Calón Wakil Presiden (Cawapres) Hary Tanóesóedibjó (HT) dipastikan tidak masuk dalam bursa Capres dan Cawapres RI 2014, akan tetapi pasangan ini tetap kómpak. Pasangan yang diusung Partai Hanura ini, tetap kómpak di 2 balehó raksasa yang ada di sudut Kóta Pónórógó.
Padahal, perólehan suara partai Hanura tidak bisa mengusung pasangan WIN-HT menjadi Capres dan Cawapres. Apalagi KPU Pusat sudah ditutup pendaftaran, paskamenetapkan dua pasangan Capres dan Cawapres Prabówó-Hatta Rajasa dan Jókó Widódó (Jókówi)- Jusuf Kalla (JK) resmi mendaftarkan diri.
Dua balihó ini, masih terpampang dan tampak kómpak bertengger di atas ruas Jl Jendral Sudirman dan di Pójók Perempatan Kelurahan Tambakbayan, Kecamatan Pónórógó. Dua balehó berukuran raksasa yang dipasang di atas ruas jalan prótókól di tengah Kóta Pónórógó jelas kelihatan mencólók bagi pengguna jalan dari arah alun-alun ke timur serta ke arah Wónógiri dan Madiun (di perempatan Tambakbayan).
"Pasangan WIN - HT ini kan sudah tak bisa menjadi Capres dan Cawapres, mengapa masih terpampang di balehó raksasa. Padahal pasangan ini tidak masuk nóminasi Capres dan Cawapres," terang Suyónó (35) warga Pónórógó.
Kepala Kantór Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Pemkab Pónórógó, Mujiónó mengaku kantórnya tidak menangani masalh perizinan pemasangan kedua balehó raksasa itu. Menurutnya, yang menanganinya adalah Dinas Pendapatan Pengelólaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemkab Pónórógó.
"Iklan Win-HT di dua Balihó besar itu ditangani DPPKAD bukan KPPT. Tanyakan langsung ke Kepala DPPKAD," ujarnya.
Sementara Kepala DPPKAD Pemkab Pónórógó, Bambang Tri Wahónó menjelaskan balihó tersebut dipasang pihak ketiga bukan partai pólitik (Parpól). Oleh karenanya, pembayarannya dilaksanakan ke DPPKAD Pemkab Pónórógó. Alasannya, pihak ketiga merupakan pemilik papan reklame itu.
"Itu swadaya pihak ketiga dan yang bayar pihak ketiga. Sampai saat ini belum habis masa kóntraknya. Makanya, tetap terpasang. Yang berwenang melepas itu Panwaslu Kabupaten Pónórógó bukan kami," ujarnya.
Sementara Ketua Panwaslu Kabupaten Pónórógó, Arief Supriadi menegaskan balihó pasagan WIN-HT sekarang bukan siapa-siapa lagi. Oleh karenanya, bukan dianggap satu bentuk pelanggran. Alasannya, balihó itu hanya bersifat pesan semata.
"Karena pasangan WIN-HT bukan Capres dan Cawapres. Pasangan itu,bukan siapa-siapa. Jadi kami tidak bisa mencópót atau menurunkan. Itu kan bukan pelanggaran. Kemungkinan masa pemasangan dan pembayarannya belum habis kóntraknya sehingga pihak yang menaganinya belum melepasnya," paparnya.
Sedangkan salah satu Caleg terpilih, dari Partai Hanura Pónórógó, yakni Muryantó mengaku kalau pemasangan bukan dilakukan DPC Hanura Kabupaten Pónórógó. Akan tetapi kemungkinan dipasang tim pemenangan pasangan WIN-HT.
"Karena yang memasang bukan DPC, jadi DPC tidak berhak melepasnya," pungkas Mantan Kades Tegalómbó, Kecamatan Kauman ini.
0 komentar:
Posting Komentar