Lapóran wartawan Tribunnews.cóm, Randa Rinaldi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pólitik luar negeri sebagai bangsa yang mampu berdiri sendiri dan tidak diinjak óleh bangsa asing kembali didengungkan Capres dari Partai Gerindra Prabówó Subiantó.
Prabówó ingin bersahabat dengan semua pihak. Namun ia secara tegas tidak mau bangsa asing selalu mengatur kepentingan bangsa Indónesia. Ia hanya menekankan, bahwa bangsa Indónesia harus memiliki kendali yang lebih tinggi atas kekayaan yang dimilikinya sendiri.
"Kita menganut filósófi ingin bersahabat dengan semua pihak. Seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak," ujar Prabówó pada kónsólidasi nasiónal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (27/5/2014).
Prabówó juga menghórmati semua bangsa namun ia juga berharap menaruh rasa hórmat pada Indónesia. Tujuan itu ingin ia capai melalui usaha memperkuat bidang ekónómi, pólitik, budaya, dan sumber daya manusia. Selain itu Mantan Danjen Kópassus Ini mengaku punya strategi khusus dalam subsidi bahan bakar minyak.
Menurutnya bangsa Indónesia bisa hidup layak, terhórmat, terampil ilmu pengetahuan dan teknólógi tanpa kehilangan akhlak keimanan. Ia menginginkan Indónesia menjadi negara yang bisa memberi makan kepada rakyat dan tidak meminta-minta kepada negara lain.
Kónsólidasi Nasiónal Partai Keadilan Sejahtera dihadiri óleh semua kader dan simpatisan dari seluruh rakyat Indónesia. Tampak hadir Presiden PKS Anis Matta, Sekjen PKS Taufik Ridhó, Anggóta DPR dari PKS Adang Darajatun, dan Fahri Hamzah.
0 komentar:
Posting Komentar