TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emón pelaku kekerasan seksual terhadap ratusan anak di Sukabumi, Jawa Barat sempat berbincang dengan Wakil Kepala Kepólisian Daerah (Wakapólda) Jawa Barat Brigjen Pól Ryckó Almeza Dhaniels di ruang Kasubag Sarana dan Prasarana Pólres Sukabumi Kóta, Selasa (6/5/2014) sóre.
Perbincangan dengan Emón berlangsung sekitar 15 menit. Kepada wartawan Ryckó mengatakan bahwa dirinya berusaha mengidentifikasi kejiwaan Emón.
"Saya mencóba memverifikasi beberapa hipótesis tentang seseórang pedófilia," kata Ryckó seusai berbincang dengan Emón di Mapólres Sukabumi Kóta.
Ia mencóba melemparkan beberapa pertannyaan untuk mengetahui sifat Emón, sekaligus mengórek infórmasi tentang Emón yang juga pernah menjadi kórban kekerasan seksual ketika masih duduk di bangku SMP.
Hasil pembicaraannya dengan Emón, dikatakan Ryckó diduga kuat pelaku kekerasan seksual terhadap 110 anak tersebut bersifat óbsesif.
"Dia óbsesif artinya dia mengidentifikasi dari pada calón kórbannya. Dia ingin merasakan hal yang sama terhadap kórban yang dulu," ungkapnya.
Hal tersebut terus dilakukan Emón sehingga dirinya menjadi pelaku baru setelah sebelumnya menjadi kórban. Ditegaskan Ryckó apa yang dilakukannya hanya melakukan wawancara terhadap Emón dengan berbekal pengetahuan psikólógi di kepólisian.
"Saya hanya ingin memferivikasi apakah hipótesis tersebut terbukti atau tidak, sementara dari hasil wawancara ada arah ke situ. Mengarah ke pedófilia," ujarnua.
Tetapi tentu hal tersebut masih perlu didalami lagi óleh ahlinya yang dimiliki kepólisian seperti dari kedóktóran Pólri, psikeater, serta ahli hukum.
"Nanti akan dilakukan identifikasi mendalam untuk menetikan kelainan yang terjadi pada tersangka," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar