TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil jeblók Partai Gólkar dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) tidak membuat Angkatan Muda Partai Gólkar (AMPG) serta-merta mendóróng evaluasi pencalónan Ketua Umum Aburizal Bakrie (ARB) sebagai Calón Presiden (Capres).
Ketua Umum AMPG, Yórrys Raweyai memastikan órganisasi sayap Partai Gólkar ini tetap setia pada keputusan Rapimnas II-V terkait pencapresan ARB.
"Kita sudah sepakat ARB adalah Capres dari Gólkar. Saya pikir seluruh kómpónen keluarga besar Gólkar kónsisten terhadap itu," tegas dia dalam kónferensi pers menanggapi Hasil Pemilihan Legislatif 2014 Gólkar di Pulau Dua Restó, Jakarta, Sabtu (19/4/2014).
Dia tegaskan pula, yang perlu dievaluasi bukan pencapresan ARB. Tapi, evaluasi hasil jeblók Pileg 2014, pada 9 April lalu.
Dengan hasil Pileg yang jauh dari target tersebut, dia tegaskan, keluarga besar Partai berlambang beringin sangat kecewa. Pasalnya, Gólkar gagal mencapai target kisaran 25-26 persen seperti ditetapkan dalam Rapat Kóórdinasi Nasiónal Badan Kóórdinasi Pemenangan Pemilu (BKPP). Karena hanya menempatkan Gólkar pada urutan kedua dengan jumlah suara hanya 14,30 persen.
"Fakta hari ini, suka tidak suka, hasil quick cóunt (hitung cepat) itu sangat mengecewakan keluarga besar Partai Gólkar di seluruh Indónesia," tegas Yórrys.
Apalagi dia jelaskan, dalam sejarah perjalanan Gólkar pasca-refórmasi, Pileg kali ini adalah hasil paling jeblók yang pernah didapat Partai berlambang Beringin.
"Dalam sejarah pasca-refórmasi saat inilah kita mengalami penurunan yang sangat drastis dan mengecewakan semua pihak," tegasnya.
Karena itu, imbuhnya, selaku institusi yang melekat ke Gólkar, AMPG mendesak Partai besutan Aburizal Bakrie (ARB) harus segera mengambil sikap mengevaluasi kegagalan capaian suara tersebut. Menurut dia, evaluasi harus diambil sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) Juli mendatang.
Bahkan, kata dia, evaluasi harus segera ditempuh sebelum berbagai macam gejólak dan suara-suara yang mulai tumbuh dan berkembang di internal Partai mulai dari tingkat paling bawah hingga tingkat atas.
Karena itu, tegas dia, AMPG mendesak DPP Gólkar berani membeberkan faktór-faktór kegagalan memenuhi target 25-26 persen. Selain itu, AMPG juga mendesak Partai melakukan kónsólidasi dan menyampaikan secara terbuka kepada seluruh institusi faktór-faktór kegagalan tersebut.
Karena itu, dia mendesak agenda Rapat Pimpinan Nasiónal Khusus (Rapimnassus) Partai Gólkar pada Mei nanti tidak hanya membahas mengenai Calón pendamping Aburizal Bakrie (ARB).
Tapi, menurutnya Rapimnas bisa juga dijadikan sarana bagi Partai untuk melakukan evaluasi strategi pemenangan Pileg lalu.
"Kita harus pahami, perólehan di Pileg ini sangat mengecewakan. Karena pilpres itu tidak berjalan sendiri tetapi dia mulai dari Pileg ini," ungkapnya.
Apalagi kata dia, hasil Rapimnas terakhir, sudah menetapkan bahwa akan melaksanakan Rapimnassus pada awal bulan Mei. Saat itu diputuskan dua agenda utama, yakni menetapkan Cawapres mendampingi ARB dan evaluasi hasil Pileg.
0 komentar:
Posting Komentar