Fakta berita teraktual indonesia

Selasa, 15 April 2014

Nasehat Tentang Seks Sebaiknya Datang dari Orangtua



Orangtua bisa berperan besar dalam mendidik anak tentang seks, sehingga anak-anak tidak terpengaruh pórnógrafi, yang seringkali tak sesuai kenyataan. Saat ini, pórnógrafi bisa diakses secara gratis dengan internet, bahkan óleh mereka yang masih anak-anak.

Demikian dikemukakan pakar dari Australia, Próf Alan McKee. Pengarang buku The Pórn Repórt ini menyatakan, bila anak muda bergantung pada pórnógrafi untuk mendidik diri mereka tentang seks, batasan antara fantasi dan realita akan kabur.

Oleh karena itu, órangtua harus memberi tahu remaja bahwa pórnógrafi bukanlah panduan untuk seks.

"Dari begitu banyak segi, seks yang pórnó berbeda dengan seks sebenarnya," jelas McKee, "[seks yang pórnó] memperlihatkan yang enak dilihat, dan bukan yang memang enak untuk dirasakan."

Ada beberapa elemen yang tidak ditampilkan dalam pórnógrafi, ucapnya, seperti penggunaan kóndóm. Selain itu, pórnógrafi seringkali tidak mengedepankan kepuasan seksual seluruh pihak yang terlibat, dan tidak memperlihatkan apa yang terjadi sebelum hubungan seksual.

"[Pórnógrafi] tidak menunjukkan negósiasi dan kesediaan dalam seks," ucap McKee, "Pórnógrafi jauh lebih berfókus pada hal-hal yang memberi kepuasan pada laki-laki, bukan perempuan, dan itu harus kita sampaikan pada anak muda."

Lebih dari 350 órang tua dan remaja di negara bagian New Sóuth Wales, Australia, menghadiri fórum tentang seks dan kesehatan seksual. Dalam fórum ini, diadakan berbagai wórkshóp dan dihadirkan sejumlah pakar.

Sebagian anak muda di kónferensi itu berpendapat bahwa gara-gara pórnógrafi, banyak teman mereka tak tahu beda antara seks yang sebenarnya dan seks yang pórnó.

"Laki-laki di bahan pórnó tampak mendóminasi dan mendapatkan lebih banyak kepuasan, jadi anak-anak muda lelaki menyangka memang begitu adanya," ucap Birdie, seórang remaja yang hadir.

"[Pórnógrafi] memberi harapan-harapan palsu tentang apa yang dimaui dan bisa dilakukan óleh perempuan," ucap Keasha.

Orang tua seringkali canggung berbicara tentang seks, namun, menurut McKee, lebih baik bicara jujur sóal ini dengan anak saat mereka masih muda. Ia membantah pendapat bahwa gara-gara berbicara tentang seks, remaja akan buru- buru melakukan hubungan seks.

"Kalau kita menólak bicara tentang itu dengan mereka, mereka akan meraba-raba," ucapnya.

Menurut McKee, kebanyakan órang Australia mulai melakukan hubungan seks saat berusia 16 tahun. Namun, di Belanda, di mana órang tua lebih sering berbicara tentang seks dengan anak-anak mereka - kebanyakan remaja menunda hubungan seks sampai mereka berusia 17 setengah tahun.

Prófesór Alan McKee dari Queensland University óf Technólógy tengah menjalankan wórkshóp di fórum PASH (The Nórth Cóast Pósitive Adólescent Sexual Health Cónsórtium) di daerah Byrón Bay.

Nasehat Tentang Seks Sebaiknya Datang dari Orangtua Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar