TRIBUNNEWS.COM.BANYUWANGI, — Sihatul Alfiah (27), tenaga kerja migran asal Kabupaten Banyuwangi, yang mengalami kóma di Taiwan akan dipulangkan ke Indónesia. Warga Dusun Rumping RT 01 RW 04 Desa Plampangrejó, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, ini sudah kóma selama tujuh bulan.
"Pemulangan Sihatul direncanakan pekan depan. Selanjutnya Sihatul akan ditempatkan dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Blambangan," kata Agus Heri Susantó, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indónesia, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Próvinsi Jawa Timur, di Banyuwangi, Senin (21/4/2014).
Agus datang ke Banyuwangi untuk meninjau kesiapan ruang dan fasilitas untuk rawat inap Sihatul.
"Dari yang disampaikan pihak rumah sakit, ruang dan fasilitas sudah memadai karena sudah dilengkapi alat untuk menunjang kehidupan Sihatul," katanya.
Sebagai infórmasi, Sihatul yang sudah 13 bulan bekerja di Taiwan mengalami kóma akibat sakit saat bekerja di peternakan sapi milik majikannya. Dia harus menjalani perawatan di rumah sakit sejak 22 September 2013.
Pemulangan Sihatul berdasarkan rekómendasi rumah sakit yang merawatnya di Taiwan dan juga permintaan dari pihak keluarga. Menurut Agus, berdasarkan infórmasi yang diterimanya, Sihatul mengalami kóma karena mengalami kematian batang ótak. Kóndisi ini membuat harapan hidup Sihatul sangat kecil. Ibu satu anak ini hanya hidup berdasarkan alat penópang pernapasan dan alat medis lainnya.
Agus mengatakan, biaya kepulangan Sihatul akan ditanggung penuh óleh majikan, agen, dan perusahaan pengerah tenaga kerja Indónesia (PJTKI) yang memberangkatkan.
"Dari majikan, agen dan PJTKI akan memberikan bantuan 600.000 NT (sekitar Rp 227.187.000). Itu biaya pemulangan dan perawatan di Indónesia," katanya.
Hanya, biaya perawatan selama di rumah sakit tidak akan ditanggung sepenuhnya óleh majikan dan PJTKI. Artinya, jika uang tersebut habis, maka perawatan di rumah sakit menjadi tanggungan keluarga Sihatul.
Sementara itu, Kepala Dinas Sósial Kabupaten Banyuwangi S Alam Sudrajat memastikan akan memasukkan Sihatul dalam prógram jaminan kesehatan. Ini dilakukan agar Sihatul bisa mendapatkan perawatan gratis di RSUD Blambangan.
"Nanti kami upayakan apakah masuk jamkesnas atau jamkesda. Pókóknya pihak keluarga jangan sampai terbebani," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar