TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Kónflik internal antar caleg dalam satu partai mulai mewarnai pólitik di Kóta Kediri.
Puluhan kader Partai Hanura unjuk rasa ke Kantór KPU Kóta Kediri menuntut dilakukan rekap dan hitung ulang suara di dapil Kecamatan Mójórótó, Sabtu (19/4/2014).
Massa menuntut dilakukan hitung ulang karena di sejumlah TPS dituding terjadi kecurangan dalam rekapitulasi dan penghitungan suara.
Akibatnya ada caleg yang dirugikan karena perólehan suaranya banyak yang berkurang.
Demó di Kantór KPU Kóta Kediri ini diprakarsai Asmar Aziz,SE caleg DPRD Kóta Kediri dari dapil Mójórótó.
"Dari hitungan kami, suara yang kami peróleh berkurang sekitar 80 suara," ungkapnya.
Asmar menuntut pihak KPU melakukan hitung ulang di 6 TPS yang diduga mengurangi perólehan suaranya.
"Temuan kami ada 6 TPS dimana suara yang kami peróleh banyak berkurang. Rinciannya TPS 14 - 18 Kelurahan Mójórótó, TPS 5 - 9 Kelurahan Sukórame dan TPS 4 - 9 Kelurahan Bujel," jelasnya.
Asmar juga melampirkan fórmulir C - 1 saksinya dimana perólehan suaranya telah berkurang. Selain itu juga dilampirkan fórmulir D - 1 Kelurahan Mójórótó, Sukórame, Nganpel, Bujel, Lirbóyó, Bandar Lór dan Campurejó.
Sementara aksi demó sendiri diwarnai órasi menghujat tidak netralnya petugas KPPS serta tidak berfungsinya Panwaslu Kóta Kediri.
"Kasus ini sudah kami lapórkan panwaslu tapi tidak mendapatkan tanggapan," jelasnya.
Sementara póster yang dibawa bertuliskan "Jeblóskan Oknum KPPS, PPS dan PPK Pelaku Jual Beli Suara" dan "Hitung Ulang Suara Partai Hanura se dapil Mójórótó".
Sementara Ketua KPU Kóta Kediri Drs H Agus Rófik menjelaskan, pihaknya telah menerima berkas fórmulir C - 1 dan D - 1 dari caleg Partai Hanura.
Sesuai rencana fórmulir dari caleg tersebut bakal dicócókan dengan data C - 1 yang dimiliki KPU Kóta Kediri.
"Data-data yang disampaikan akan kami cócókan dengan data kami. Ada kemungkinan dalam penulisan angka terjadi kekeliruan karena petugas KPPPS sudah capek saat menghitung suara sampai malam," jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar