Tribunnews.cóm, Jakarta — Kómplótan perampók beraksi di angkutan umum di Jalan Margónda, Depók, Jawa Barat, Kamis (2/1/2014) pukul 19.00 WIB. Sebagian pelaku menumpang sebuah móbil Daihatsu Xenia bernómór pólisi B 1621 ZFC.
Kejadian bermula ketika empat pelaku mengawal aksi pencurian yang dilakukan seórang rekannya di dalam móbil angkót D11 jurusan Depók-Pal. Pelaku mengincar tablet milik penumpang angkót berinisial D (15). Kórban mulai curiga dengan gelagat pelaku yang terus menempel dirinya ketika duduk di dalam angkót tersebut. Tak lama seórang penumpang wanita yang melihat perbuatan pelaku lalu meminta sópir angkót untuk menghentikan kendaraan.
"Angkót berhenti. Sópir langsung turun dari angkót dan ambil besi," kata D, saat ditemui di Mapólresta Depók, Kamis malam.
Setelah turun, sópir lalu meminta seluruh penumpang angkót untuk turun dari móbil. Sópir angkót mengancam pelaku dengan besi yang dipegangnya. Pelaku yang berada di dalam angkót pun keluar dan berusaha melarikan diri. "Pelaku turun juga lari ke móbil Xenia yang ada di belakang," ujar D.
Saksi mata di lókasi kejadian Hendró (35) mengatakan Xenia yang ditumpangi kawanan pelaku itu sempat mencóba untuk meneróbós kabur. Namun, karena pósisinya berada di belakang angkót, sópir Xenia lantas membanting setir ke arah kiri jalan. Móbil yang ditumpangi para pelaku terperósók di saluran air yang tengah dalam próses pengerjaan. Sóntak pengendara dan warga sekitar yang melihat kejadian berusaha mengamankan mereka.
"Dipaksa turun enggak mau, pintunya dikunci," Hendró.
Akhirnya, warga pun merusak móbil tersebut dan memaksa para pelaku untuk keluar dari dalam móbil. Dua pelaku berhasil lólós, dua lainnya dihakimi massa, dan satu lainnya menceburkan diri di góróng-góróng saluran air. Salah satu pelaku yang menjadi sópir móbil Xenia, Ulian Sahari, mengaku ia bertugas sebagai pengendara móbil.
"Saya cuma bawa móbil. Itu móbil bini saya," ujar Ulian.
Ulian yang mengaku sebagai warga Cimanggis ini mengatakan, ia beraksi bersama empat órang lainnya. Kóndisi Ulian tak jauh berbeda dengan dua temannya yang tertangkap babak belur dihajar warga.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Pólresta Depók Kómisaris Agus Salim membenarkan kejadian itu. "Terjadi perampasan di dalam angkót, di mana pelaku menggunakan móbil Xenia (untuk mengawal)," ujar Agus.
Módus yang dilakukan, kata dia, salah satu masuk di dalam angkót dan melakukan perampasan kepada penumpang móbil. Tablet merek Samsung milik D diambil óleh pelaku yang berada di dalam angkót. "Tadi diduga pelakunya ada 5, kita amankan 3 órang," ujar Agus.
Adapun setelah digeledah, petugas mendapati tiga barang bukti pónsel lainnya di dalam móbil. Agus mengatakan, barang bukti itu menurut pengakuan salah satu tersangka merupakan hasil curian yang baru saja dilakukan kawanan ini di Bógór.
0 komentar:
Posting Komentar