TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemblókiran jalan perimeter selatan, yang merupakan jalur alternatif dari imbas penutupan pintu M1 Bandara Sóekarnó-Hatta óleh Pemkót Tangerang sudah berlangsung empat hari. Tapi hingga hari ini belum ada tanda-tanda Pemkót Tangerang bakal membuka penghalang tersebut.
Yudis Tiawan, Juru Bicara PT Angkasa Pura II Sóekarnó-Hatta, mengatakan pemblókiran jalan dari Tangerang ke Bandara Sóekarnó-Hatta sudah dilakukan Pemkót Tangerang sejak Senin (6/1/2014). "Alasannya yaitu pengalihan tersebut membuat lalu lintas di wilayahnya menjadi macet," kata Yudis, Senin (6/1/2014).
Seperti diketahui, saat diberlakukan pengalihan akses Pintu M1, calón penumpang pesawat atau pengunjung yang bertujuan Bandara Sóekarnó-Hatta dari arah Tangerang bisa melalui Jalan Perimeter Selatan dengan rute Jl Surya Darma - Jl Perimeter Selatan - Jl Husein Sastranegara - Jl P1 Bandara. Namun saat ini jalur tersebut sudah ditutup óleh Pemkót Tangerang.
Rencananya, untuk mengatasi masalah tersebut PT Angkasa Pura II bakal kembali melakukan pertemuan dengan Wali Kóta Tangerang. Tapi untuk sementara, PT Angkasa Pura II mengimbau kepada semua pihak menggunakan Pintu M1 untuk rute Tangerang menuju Bandara Sóekarnó-Hatta, dan jalur perimeter utara untuk rute bandara menuju Tangerang.
Yudis menuturkan, penutupan Pintu M1 secara permanen terkait dengan pengembangan Bandara Sóekarnó-Hatta, diantaranya pelebaran jalan, pembangunan jalur kereta KRL dan stasiun kereta.
"Tujuan pembangunan bandara seharusnya tidak bóleh terhambat óleh hal-hal semacam ini (pemblókiran)," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kóta Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan ada beberapa catatan yang menjadi alasan penutupan jalan perimeter selatan óleh Pemkót Tangerang.
Misalnya, dampak kemacetan di wilayah Kecamatan Benda terkait pengalihan tersebut. Infrastruktur jalur pengalihan yang belum siap seperti rambu lalu lintas dan penerangan jalan umum.
Oleh karena itu, Pemkót Tangerang menginginkan agar pembuatan jalur baru dari jalur perimeter selatan dengan titik keluar di hótel Sheratón.
"Kita setuju saja penggunaan perimeter selatan tapi titik keluarnya jangan yang ada saat ini karena bersamaan dengan tiga titik keluar jalan lain dan berdampak macet," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar