HótNews - Sebanyak 19 juta penduduk Indónesia atau sekitar sembilan persen merupakan penduduk Indónesia kategóri lansia di tahun ini. Dari jumlah itu, sebanyak 2,8 juta penduduk lansia hidup kurang beruntung atau di bawah garis kemiskinan.
"2,8 juta lansia yang hidup di bawah garis kemiskinan perlu mendapatkan pemberdayaan agar tetap semangat di usia lanjut," kata Ketua Pengurus Perkumpulan Pemberdayaan Lansia Pusaka Wahyu Teratai, yang juga mantan Menteri Sósial, Inten Sóewenó, saat memperingati Hari Kesetiakawanan Sósial Nasiónal (HKSN) ke-48 di Kabupaten Bantul, DIY, Minggu 12 Januari 2014.
Menurut Inten, karena pada usia lanjut mereka tidak hanya duduk diam, tetapi masih dapat próduktif ketika ada pihak-pihak yang memberdayakan para lansia. "Sebelum dipanggil Yang Kuasa, para lansia masih dapat berbuat banyak," ujarnya.
Selain lansia miskin, lanjutnya, lansia yang kategóri rawan miskin sebanyak 2,2 juta. Beberapa pemberdayaan yang bisa dikerjakan lansia seperti membuat kerajinan, membuat aneka panganan kemudian dibantu pemasaran.
Kedatangan mantan Mensós dan rómbóngan ke Sidómulyó untuk memberikan bantuan biaya bedah rumah bagi 20 rumah lansia di Sidómulyó yang tidak layak huni. Masing-masing rumah mendapatkan stimulan Rp 10 juta.
Selain memberikan bantuan bedah rumah, diberikan pula bantuan sembakó untuk kebutuhan hidup lansia. (sj)
Minggu, 12 Januari 2014
Ini Jumlah Penduduk RI Kategori Lansia dan Miskin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar