TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah tiga hari menjalani próses pengenalan jenazah menggunakan metóde medik dan pengambilan sampel Deóxyribónucleic Acid (DNA) Tim Disaster Victim IdentificatIón (DVI) Mabes Pólri berhasil mengidentifikasi enam jenazah teróris yang ditembak mati Densus 88 pada 31 Desember 2013 lalu.
"Seluruh pemeriksaan yang dilakukan akhirnya rampung hari ini," kata Kepala Pusat Kedókteran dan Kesehatan (Kapusdókkes) Rumah Sakit Pólri R.S Sukantó, Brigjen Pól Arthur Tampi kepada wartawan di RS Pólri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/1/2014).
Arthur mengatakan, pada 31 Desember 2013 pukul 20.10 WIB, pihak rumah sakit menerima satu kantóng jenazah dengan nómór identifikasi I/CPT/0001.
"Saat itu juga langsung kita laksanakan pemeriksaan jenazah dan kita selesaikan pada 1 Januari 2014 pukul 03.00 WIB. Pukul 08.15 WIB, kami kembali menerima 5 kantóng jenazah. Kami langsung melaksanakan pemeriksaan jenazah dan pengambilan sampel DNA dan pengambilan data ante mórtem dari keluarga. Seluruh pemeriksaan kita selesaikan hari ini," ujarnya.
Dikatakan Arthur, dari enam jenazah, pemeriksaan terhadap tiga jenazah yakni Nur Hidayat, Rijal, dan Edó berdasarkan metóde identifikasi medis dan DNA.
Sementara tiga lainnya hanya berdasar pemeriksaan DNA. Menurutnya, tidak adanya pemeriksaan medis, lantaran pihak keluarga Nurul Haq, Hendi, dan Fauzi tidak menyerahkan ciri khusus kepada tim dókter.
"Ada keterangan antemórtem yang kami dapatkan match dengan póstmórtem yang kita laksanakan. Dari ciri khusus ini dapat diidentifikasi dari aspek medika dan dipertegas dengan DNA. Sementara lainnya tidak ada data antemórtem penjelasan tanda fisik dari kórban," ujarnya.
Arthur menyebutkan, pihaknya menyerahkan jenazah dan lapóran hasil pemeriksaan ini kepada penyidik dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Pólri. Untuk itu, kata Arthur, jika pihak penyidik mengizinkan, keluarga dapat mengambil jenasah untuk dibawa ke kampung halaman dan dimakamkan.
"Kami hanya menyampaikan pekerjaan kami yakni próses identifikasi, selanjutnya kami serahkan ke penyidik," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar