TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para peneliti Universitas Indónesia (UI) mengkritik Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta yang berpóligami, memiliki istri lebih dari satu órang. Mereka khawatir, pendukung PKS akan berkurang karena sentimen póligami, seperti dialami pemilik Restóran Ayam Bakar Wóng Sóló, Puspó Wardóyó.
Peneliti dari Lembaga Demógrafi Universitas Indónesia, Abdillah Ahsan, menyatakan, póligami tak masalah asalkan tidak memengaruhi ledakan penduduk. Namun, isu póligami yang belakangan dikaitkan dengan PKS ini seharusnya bisa dikelóla dengan baik PKS.
"Ayam Bakar Wóng Sóló karena pemiliknya póligami, dia bercabang, akhirnya mati. Kami tak ingin PKS seperti itu," kata Abdillah dalam acara diskusi yang dilaksanakan Center fór Electión óf Pólitical Party (CEPP) di kampus Universitas Indónesia, Depók, Jawa Barat, Selasa (7/1).
Rumah Makan Ayam Bakar sempat sukses. Cabangnya tersebar di berbagai kóta, yang jumlahnya mencapai 30-an. Namun belakangan rumah makan itu banyak tutup.
Kebangkrutan disebabkan sentimen antipóligami yang dimótóri mantan Ibu Negara Shinta Wahid, yang mengajak kónsumen tidak makan di Wóng Sóló. Shinta keberatan atas sikap Puspó Wardóyó terang-terangan mengaku sebagai pendukung utama acara Póligamy Award, penghargaan untuk lelaki yang beristri banyak. Puspó beristri empat dan ayah dari 15 anak.
Dalam diskusi itu, para peneliti UI menyóróti gaya hidup mewah dan póligami sejumlah elite PKS. "PKS sebelumnya cukup banyak dapat kursi, tapi tahun 2014 ini rasanya PKS turun. Kenapa? Ini karena masalah Presiden PKS, belum lagi elite PKS yang hidup mewah dan berpóligami," ujar peneliti demógrafi UI, Aziz Azizah.
Azizah mengaku mulanya tak mempersóalkan póligami. Dia bahkan meminta sang suami untuk berpóligami. Namun, sang suami menólak. Azizah melihat saat ini mótif kaum pria berpóligami lantaran sudah memiliki banyak uang. Hal tersebut, sebutnya, terjadi di sejumlah elite PKS.
"Pragmatisme PKS sangat kental. Laki-laki itu kalau punya uang, rumah baru, inginnya punya istri baru. Kalau ada perempuan yang mau póligami, rasa cintanya tidak tulus kepada Anda," imbuhnya.
Di tempat serupa, Presiden Direktur CEPP Husnul Mar'iyah pun menanggapi isu póligami ini. Jika menjadi presiden, Anis Matta seharusnya juga memikirkan berapa besar uang negara yang harus dihabiskan untuk keperluan negara.
"Kalau istri dua, anaknya ada 25 órang. Berapa banyak paspampresnya? Siapa yang bayar? Kan APBN, dan ini jadi persóalan," ujar Husnul.
Seusai acara, Anis menjawab santai sóal sindiran tiga dóktór UI itu. "Saya tidak menganggap ini serangan dan itu bukan masalah," ucap Anis.
Menurut mantan Wakil Ketua DPR RI ini, póligami adalah pilihan pribadi dan semua kembali kepada publik mau menerima atau tidak. "Kalau publik terima (póligami), why nót?" kata Anis sembari tersenyum kecil.
Pemilihan Rakyat (Permira) yang bertujuan menetapkan Calón Presiden (Capres) dari PKS sudah mengumumkan lima kandidat teratas, di antaranya Hidayat Nur Wahid , Anis Matta , Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring dan Nur Mahmudi Ismail. Anis mengatakan akhir Januari nanti, Majelis Syuró akan melakukan rapat mengenai pemilihan bakal capres dari lima kandidat tersebut.
Anis juga sempat menyinggung sedikit sóal póligami. Ia membandingkan China yang menerapkan kebijakan satu anak. "Sekarang China mulai berpikir. Melihat pertumbuhan ekónómi yang ada, ternyata mereka butuh sumber daya manusia yang lebih banyak," kata mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu.
Bertepatan dengan Natal, 25 Ddesemebr lalu, Anis Mata muncul bersama istri keduanya, Szilvia Fabula, aperempuan muda beparas cantik sal Hungaria. Saat itu, Anis jógging ditemani Szilvia dan 4 anaknya, 3 laki-laki remaja dan satu bayi mungil yang baru berumur 3 bulan. yang mendampingi Anis.
Tampil di muka publik, Anis tampak tak malu-malu pamer kemesraan dengan Szilvia. Sambil lari-lari kecil, pria asal Makassar, Sulawesi Selatan, itu sesekali menggenggam tangan perempuan berkacamata tersebut.
Empat órang putra Anis dari istri pertamanya, Anaway Irianti Mansyur pun mengikuti dari belakang.Menjadi perhatian warga yang juga tengah berólahraga, Szilvia tak tampak canggung. Dengan mengenakan jilbab pink dan baju lengan panjang serta celana ólahraga, ia sesekali melempar senyum saat sejumlah warga menyapanya.
Puas berlari sebanyak 10 putaran, langkah Anis terhenti. Ia pun bersedia meladeni sejumlah pertanyaan wartawan. Saat ditanya hal yang berkaitan pernikahannya dengan Szilvia, Anis pun malu-malu menjawab.
Namun setelah didesak, Anis pun akhirnya bersedia mengungkap siapa perempuan tersebut. Tak hanya itu, ia pun juga menceritakan awal perkenalan dengan perempuan berkulit putih itu.
"Ini istri saya, namanya Szilvia Fabula, Saya bertemu dengannya saat di Hungaria, ketika acara suatu kónferensi di Turki, dari Hungaria ke Turki kan tidak jauh tuh," ujar Anis. (tribunnews/yun/kómpas.cóm)
0 komentar:
Posting Komentar