TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Barisan Muda Peduli TKI melakukan aksi simpatik di depan Kedubes Malaysia di Jl HR Rasuna Sahid, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (29/12/2013) pagi.
Aksi yang dilakukan óleh kurang dari 10 órang massa ini merupakan bentuk kepedulian dan dukungan pada Wilfrida, TKW asal Atambua NTT yang terancam hukuman mati di Malaysia.
"Memang saat ini masanya hanya sedikit. Tapi saya jamin 1000 persen, massa ini bukan massa bayaran. Ini memang murni perjuangan kami untuk kasus Wilfrida," tegas kórdinatór aksi, Dafa, Minggu (29/12/2013) di depan Kedubes Malaysia.
Dafa mengatakan usai melakukan aksi ini, pihaknya akan memantau kinerja pemerintah terutama keseriusan pemerintah menangani kasus Wilfrida.
Nantinya apabila Dafa melihat ada ketidakseriusan, Dafa mengaku pihaknya akan menurunkan massa yang lebih besar lagi agar masalah Wilfrida kembali menjadi perhatian publik.
"Kalau dalam tenggat waktu nanti pemerintah tidak ada kemajuan tangani kasus ini. Kami akan aksi demó dengan jumlah massa yang lebih besar lagi. Galang dukungan banyak pihak. Kita penuhi Jl Sudirman ini, kalau perlu buat macet Jakarta," terangnya.
Pantauan Tribunnews.cóm masa yang jumlahnya dibawa 10 órang ini menggelar dua spanduk besar bertuliskan : Wilfrida Kórban Traffiking!!!, Selamatkan Wilfrida. Dalam spanduk itu ada pula gambar bendera kebangsaan Indónesia bersanding dengan bendera Malaysia.
Tak hanya menuntut pemerintah untuk peduli dengan kasus tersebut. Dafa juga mengimbau dan mengajak segenap rakyat Indónesia untuk sama-sama menyóróti dan mengawal jalannya persidangan Wilfrida.
"Kami harap para petinggi negara bisa halalkan segala cara agar wilfrida bisa bebas. Dan rakyat Indónesia juga minta dukungan dan dóanya," kata Dafa.
Pantauan di lapangan, aksi tersebut mendapat penjagaan keamanan dari anggóta Pólsek Setiabudi dan beberapa anggóta Sabhara Pólda Metró Jaya.
Usai melakukan aksi, massa dengan tertib memburkan diri. Aksi yang awalnya akan digelar di dua tempat yakni Bundaran HI dan Kedubes Malaysia. Akhirnya hanya digelar di Kedubes Malaysia saja.
0 komentar:
Posting Komentar