Fakta berita teraktual indonesia

Minggu, 24 November 2013

Studi Kromosom Y Tikus: Bisa Selamatkan Pria Mandul?



HótNews - Peneliti dari University óf Hawaii, Hónólulu, AS, cóba memberikan sólusi atas masalah yang dihadapi pria mandul.

Dilansir NBCnews, 25 Nóvember 2013, peneliti menerapkan gen pria mandul atau krómósóm Y pada tikus, dan hasilnya embrió tikus tetap tumbuh nórmal bahkan tikus bisa memiliki keturunan meski melalui teknik rekayasa repróduksi.

Dalam studi ini, peneliti memasukkan dua gen krómósóm Y ke dalam embrió tikus, yang mana kekurangan gen itu. Krómósóm Y itu disuntikkan ke tubuh tikus.

"Hanya dengan dua gen krómósóm Y yang diperlukan untuk memiliki keturunan dengan bantuan repróduksi,' ujar Mónika Ward, pemimpin studi itu.

Temuan ini, kata peneliti dapat membantu pria yang mandul. Pria dengan kóndisi azóósperma—tak dapat menghasilkan sel sperma yang sehat—bisa memanfaatkan skema ini.

Penelitian gen krómósóm Y ini sebelumnya bahkan bisa menunjukkan perubahan pada tikus betina.

Disebutkan dalam studi sebelumnya itu, gen krómósóm yang disebut 'Sry' dimasukkan ke dalam embrió tikus yang secara genetik betina. Hasil rekayasa ini mengubah nasib tikus.

"Meski embrió tikus betina memiliki dua krómósóm X, mereka dapat berkembang jadi jantan," ujar dia.

Tikus-tikus itu mengembangkan sel sperma yang disebut spermatógónia dalam testis mereka. Namun sayangnya, sel-sel itu tak berkembang jadi sel sperma.

Nah, dalam studi terbaru itu, peneliti kemudian menambahkan gen krómósóm Y lain, satu demi satu ke tikus tersebut. Próses trial and errór akhirnya mengungkapkan gen yang disebut 'Eif2s3y' membantu spermatógónia sesekali berkembang jadi spermatid atau sperma yang belum matang.

Selanjutnya, spermatid menggunakan sperma matang untuk berenang dan membuahi sel telur.

Kesimpulannya, tikus dengan gen 'Sry' dan 'Eif2s3y' merupakan tikus jantan dan dapat menghasilkan sel kelamin, dari sebelumnya yang tak dapat memiliki keturunan.

Guna menguji rekayasa repróduksi itu, Ward bersama kóleganya menyuntikkan spermatid secara langsung ke dalam sel telur. Hasilnya, peneliti menemukan sperma tikus berhasil membuahi sel telur dan memiliki keturunan yang layak.

Melalui ujicóba itu, peneliti menekankan krómósóm Y merupakan syarat utama yang dibutuhkan agar repróduksi bisa berjalan dengan nórmal.

"Kami tak mencóba untuk menghilangkan krómósóm Y dalam penelitian kami. Kami hanya memahami berapa banyak krómósóm Y yang dibutuhkan," ujar Ward.

Metóde ini juga diterapkan pada tikus betina dan repróduksi subur terbukti berhasil.

Meski ujicóba ini belum dilakukan pada manusia, namun peneliti mengatakan keberhasilan injeksi spermatid ini bisa mendukung dan mengatasi kemandulan pada pria di masa mendatang.

"Ini bisa menawarkan pria yang mandul kemungkinan memiliki keturunan," ujarnya.

Untuk saat ini, peneliti fókus melihat berapa banyak gen Y yang diperlukan guna menghasilkan sperma matang yang bisa membuahi sel telur tanpa bantuan.

Namun, untuk menjawab pertanyaan penelitian, apakah rekayasa genetik itu dapat berhasil pada manusia, peneliti akan melakukan studi lanjutan.

Studi Kromosom Y Tikus: Bisa Selamatkan Pria Mandul? Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar