JAKARTA - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo curiga Menkumham Yasonna Laoly menjadi bagian dari konspirasi tertentu, yang tengah menjalankan skenario busuk menjatuhkan presiden di tengah jalan.
Skenario itu menurut Bambang, sangat terorganisir menyerang Presiden Jokowi melalui orang-orang dekatnya. "Serangan dilakukan serentak melalui empat sisi yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat. Pertama, sisi ekonomi dengan menciptakan instabilitas ekonomi melalui kenaikan harga kebutuhan pokok rakyat seperti BBM, LPG, listrik, beras dan transportasi," kata Bambang Soesatyo, Minggu (5/4). Kedua, lanjut Bamsoet sapaan Bambang Soesatyo, dari sisi hukum melalui gerakan sistematis pelemahan upaya pemberantasan korupsi, menciptakan ketidakpastian hukum. "Ketiga, dari sisi kehidupan sosial masyarakat. Yakni, menciptakan rasa ketakutan dan ketidaknyaman rakyat dengan meningkatnya tindakan kekerasan. Mulai dari fenomena para begal motor, dan terorisme ISIS," ungkapnya. Keempat ujar Bendahara Umum Golkar ini, dari sisi politik. Yakni, menciptakan turbelensi politik di parlemen melalui pertikaian partai politik agar menimbulkan kegaduhan terus menerus yang diharapkan melahirkan kebencian serta antipati partai politik kepada pemerintah, khususnya kepada presiden Jokowi. "Dan Yasonna diduga menjadi bagian dari skenario itu yang bertugas menciptakan turbelensi politik untuk menggoyang Jokowi. Jadi, wajar kalau Yasonna bersikap tidak menghormati keputusan hukum PTUN. Baik terhadap keputusan PTUN terhadap Golkar maupun keputusan PTUN terhadap PPP. Tujuannya sangat jelas. Ya itu tadi. Agar instabilitas politik tetap terjaga. Dan Jokowi tidak bisa bekerja," pungkasnya. (fas/jpnn)
0 komentar:
Posting Komentar