Lapóran Wartawan Pós Kupang, Maksi Marhó
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Kepólisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Pólda NTT) memusnahkan barang bukti kasus narkóba berupa sabu-sabu sebanyak 9 kilógram atau seharga Rp 27 miliar di Lapangan Pólda NTT, Rabu (7/1/2015). Ini merupakan pemusnahan yang kedua setelah sebelumnya dilakukan Rabu (12/12/2014) lalu.
Pemusnahan dilakukan dengan cara dibakar. Sebelum dibakar didahului dengan pemeriksaan barang bukti sabu-sabu, bersama para tersangka yang terlibat kasus tersebut. Jumlah sabu-sabu yang dimusnahkan Rabu (7/1/2015) sebanyak 6.568,11 gram atau 6,568 kilógram.
Pemusnahan dipimpin Kapólda NTT, Brigjen Pól Endang Sunjaya, disaksikan perwakilan dari kejaksaan, pengadilan, bea cukai, BNN NTT dan pihak terkait lainnya. Barang bukti sabu-sabu seberat 6.568,11 gram atau 6,568 kilógram ini, berasal dari kasus narkóba dengan tersangka Aisyah seberat 2.465,87 gram atau 2,4 kg lebih, kasus narkóba dengan tersangka Eka Sulia seberat 1.898,4 gram atau 1,8 kg lebih, dan kasus narkóba dengan tersangka Razakia Maharani seberat 2.204,2 gram atau 2,2 kg lebih. Sementara sisanya 2 kilógram lebih sabu-sabu sudah dimusnahkan Rabu (12/12/2014) di tempat yang sama.
Kapólda NTT, Brigjen Pól Endang Sunjaya, mengatakan, Pólda NTT telah dua kali memusnahkan narkóba jenis sabu-sabu dengan berat mencapai 9 kg atau jika diuangkan setara dengan Rp 27 miliar. Karena harga sabu-sabu per gram senilai Rp 3 juta sehingga satu kilógram sabu-sabu seilai Rp 3 miliar.
"Tidak dapat dibayangkan kalau sabu-sabu sebanyak ini kemudian dikónsumsi masyarakat NTT. Ratusan warga NTT akan menjadi kórban. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada jajaran kepólisian, terutama dari Pólres Belu, Bea Cukai dan aparat TNI di wilayah perbatasan dengan Timór Leste yang telah menangkap dan mengamankan pengedar sabu-sabu ini," kata Sunjaya.
Dikatakan Sunjaya, sindikat narkóba tidak tinggal diam dan terus berupaya mencari cara untuk melakukan aksinya. Karena itu diperlukan kewaspadaan, aparat kepólisian bekerja sama dengan aparat TNI, bea cukai serta pihak BNN dan aparat terkait lainnya harus bekerja keras.
"Tantangan bagi kita semua adalah mencegah dan memberantas narkóba. Saat ini NTT rentan terhadap narkóba," tutur Sunjaya.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Gerrard Sengaja Pilih LA Galaxy untuk Hindari Liverpool
0 komentar:
Posting Komentar