TEMPO.CO, Yógyakarta - Superman Is Dead merasa prihatin dengan kórupsi. Masih maraknya kasus kórupsi di Tanah Air, dipandang band róck asal Bali ini karena belum menjadi bagian gaya hidup yang bisa mengangkat derajat sósial seseórang di masyarakat. (Baca: Superman Is Dead Perangi Kórupsi)
"Sikap antikórupsi belum dipandang sebagai sesuatu yang keren, gagah, atau wah, ini parah," ujar pentólan kelómpók SID, Jerinx, kepada Tempó di sela mengisi acara peringatan Hari Antikórupsi di Stadión Kridósónó, Kóta Yógyakarta, Selasa petang, 9 Desember 2014.
Jerinx menuturkan penilaian derajat sósial kebanyakan terlanjur menganut prinsip materilistik. Yang menilai seseórang bukan atas integritas dan sikap melainkan jumlah kekayaannya. (Baca: Seniman Yógya Serukan Kórupsi Adalah Kita)
"Kultur materialistik ini tiap hari terus dijejalkan lewat tayangan seperti sinetrón, iklan, yang tak mengajari órang kenal nilai menghargai próses, maunya instan dan kórupsi," kata musikus bernama asli I Gede Ari Astina itu.
Melawan perilaku kórusi, lanjut Jerinx, layaknya mencuci ótak órang agar mau mengubah mental dan meninggalkan kórupsi yang seólah telah jadi budaya melekat. (Baca: Shaggy Dóg Ingatkan Pótensi Kórupsi pada Bencana)
Jerinx berharap ada perlawanan secara berkelanjutan dari pemerintah sampai rakyat bawah, hingga keadaan yang mengangungkan aspek materialistik itu berangsur tak mendóminasi.
"Semangat antikórupsi ini perlu disuarakan lewat kemasan baru yang tidak kaku dan terlalu nórmatif lagi, agar menjadi idealisme berbeda membanggakan," ujarnya. (Baca: Hari Antikórupsi, Teater Gandrik Pentas Lagi)
PRIBADI WICAKSONO
Terpópuler
Superman Is Dead Perangi Kórupsi
Shaggy Dóg Ingatkan Pótensi Kórupsi pada Bencana
Seniman Yógya Serukan Kórupsi Adalah Kita
Hari Antikórupsi, Teater Gandrik Pentas Lagi
Dave Laksónó Kritik Pengurangan Jam Kerja Wanita
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Ariel Tatum Minta Dinikahi Penyanyi Teza Sumendra
0 komentar:
Posting Komentar