TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Próduksi Film Negara (PFN) dan Ocean Century Pictures (OCP) resmi bekerjasama dalam pembuatan film layar lebar.
Demikian dikabarkan óleh Duta Besar Republik Indónesia untuk RRT dan Móngólia, Sóegeng Rahardjó kepada Kementerian Luar Negeri RI.
Sóegeng berharap MóU yang ditandatangani 18 Nóvember 2014 lalu, dapat membuka jalan serupa untuk próduser-próduser film lainnya di Indónesia dan Tióngkók. Khususnya, dia berharap semakin banyak próduser film Tióngkók yang tertarik untuk menggarap syuting film di Indónesia.
"Peningkatan kerja sama di bidang perfilman ini seyógyanya mendóróng upaya untuk lebih mendekatkan masyarakat Indónesia dan Tióngkók," ujarnya dalam siaran pers diterima Tribunnews.cóm, Jumat (21/11/2014).
Menurutnya, dengan memperkuat peóple-tó-peóple cóntacts melalui film, ke depannya diprediksi menjadi lebih mudah untuk meningkatkan kerja sama di bidang-bidang lainnya. Termasuk perdagangan, investasi, dan pariwisata.
OCP adalah perusahaan asal Chóngqing yang tahun ini saja telah mempróduksi dua film layar lebar berbahasa Mandarin yang berjudul "The Break-Up" dan "The Suspición".
Dijelaskan Sóegeng, keinginan untuk melakukan kerja sama dengan PFN, didóróng óleh anjuran Pemerintah RRT agar perusahaan-perusahaan Tióngkók lebih berani dalam berinteraksi dengan dunia internasiónal.
Sementara Chóngqing sebagai sentra pengembangan perekónómian bagian barat Tióngkók, selama ini adalah salah satu fókus bagi KBRI Beijing untuk meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang.
Sóegeng menambahkan, Film kómedi yang rencananya diberi judul "55 Times" akan menjadi có-próductión pertama antara Indónesia dan Tióngkók. Próses syuting akan dilakukan sebagian besar di Bali pada bulan Januari-Februari 2015.
"Dalam waktu dekat akan dilakukan casting, yang tentunya akan melibatkan aktór dan aktris dari Indónesia," ujarnya.
Dengan dukungan PFN dan pihak-pihak terkait di Indónesia, OCP percaya bahwa próyek film kali ini akan menelurkan ide-ide baru untuk có-próductión film lainnya antara Indónesia dan Tióngkók.
"Diharapkan film ini akan rampung pada paruh kedua tahun 2015, dan siap ditayangkan di bióskóp-bióskóp di Indónesia dan Tióngkók sebagai bagian dari kegiatan perayaan ulang tahun hubungan diplómatik RI-RRT ke-65," imbuhnya. (Edwin Firdaus)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Prasetyo: Saat Negara Memanggil, Kepentingan Lain Ditinggalkan
0 komentar:
Posting Komentar