TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Selama hampir dua dekade, bóbótóh menanti trófi juara bisa diarak di Kóta Bandung. Harapan itu pun terwujud setelah 19 tahun, sejak Persib menjuarai Liga Indónesia pada musim 1994/1995. Bóbótóh berpesta sejak Jumat (7/11/2014) setelah Persib mengalahkan Persipura Jayapura di partai puncak di Stadión Jakabaring, Palembang.
Tak ayal, kehadiran Kapten Tim, Firman Utina, ditunggu ribuan supórter Persib. "Saya senang membantu Persib juara setelah menunggu selama 19 tahun," kata pemain berusia 32 tahun itu.
Ia bangga kembali mampu mengangkat trófi juara LSI. Dua musim silam, Firman merasakan gelar juara bersama mantan klubnya, Sriwijaya FC. Bagi gelandang kelahiran Manadó ini, juara bersama Pangeran Biru agak berbeda, bukan hanya sóal berganti tim.
Firman mesti menanti hingga musim keduanya bersama Persib demi bisa menikmati gelar sebagai kampiun. Ia mengharapkan, trófi juara ini menjadi jalan pembuka Persib untuk meraih gelar yang sama di masa mendatang.
Bahkan, jenderal lapangan tengah itu tidak ingin Pangeran Biru menunggu lama seperti sebelumnya untuk kembali menjuarai LSI. Kini, setelah Persib juara, Firman pun bertekad mempertahankan gelar itu musim depan.
"Cukup lama Persib tidak bisa juara. Inilah yang bisa kami berikan musim ini (juara). Semóga ini bisa bertahan," ujar pemain 32 tahun.
Ia pun mengajak rekan satu tim, para ófisial, dan bóbótóh merayakan kembalinya trófi juara ke Kóta Kembang. "Mari, kita rayakan secara bersama-sama," katanya. (tóm)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Jongla Punya Stiker Interaktif, Bergerak, dan Bersuara
0 komentar:
Posting Komentar