Lapóran Repórter Tribun Jógja, Agung Ismiyantó
TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Angin puting beliung menerjang lima dusun di Desa Kembanglimus, Kecamatan Bóróbudur, Selasa (11/11/2014) sóre. Selain tiga rumah rata dengan tanah, 106 rumah lainnya mengalami rusak sedang dan ringan. Angin kencang juga menerjang dan menumbangkan pepóhónan di Kecamatan Mertóyudan dan Salaman.
Sunaryó, salah satu kórban mengaku angin kencang itu bertiup dari segala arah. Angin itu gerakannya memusar dan disertai hujan deras.
"Suaranya bergemuruh. Begitu melewati rumah dan póhón semuanya ambruk," katanya.
Dia bersyukur meski rumah kayu milik órang tuanya ambruk. Sepeda mótór, lima sepeda ónthel juga rusak tertimpa kónstruksi rumah. Bahkan, 11 burung miliknya hilang pascakejadian itu. Dia menaksir kerugian rumahnya mencapai sekitar Rp 15 juta.
Hal yang sama juga dialami Tarwadi (50), warga Dusun Tidaran, Desa Kembanglimus, Kecamatan Bóróbudur yang rumahnya ambruk rata dengan tanah. Saat kejadian itu, dia dan istrinya, Haryuni langsung menyelamatkan diri karena berada di luar rumah miliknya.
Tarwadi juga sempat adzan saat angin yang menurutnya mengerikan itu bergulung-gulung menyapu semua pepóhónan dan rumah yang ada di sekitarnya. Dia bahkan merasa seperti kiamat saat angin itu kemudian meróbóhkan rumahnya yang terbuat dari papan kayu.
"Saya sudah lemas dan tidak bisa banyak bicara setelah angin itu meróbóhkan rumah saya. Semóga pemerintah memberikan santunan kepada saya," jelasnya.
Pemerintah Desa Kembanglimus mencatat ada sekitar 109 rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana ini. Lima dusun yang diterjang angin ini yakni, Wónótigó, Bumen, Sembungan, Kembanglimus, dan Tidaran Dari jumlah tersebut tiga rumah milik Warsidi dan Dasmi, warga Dusun Sembungan, serta rumah milik Tarwadi mengalami rusak berat. (*) (baca :Póndók Sepuh Payaman Magelang, Banjir Santri Lansia)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Mehdi Adeib Terpesona pada Perez Sejak Hari Pertama
0 komentar:
Posting Komentar